Kania menghela nafas panjang berulang kali sampai membuat Regan yang berdiri di sebelahnya merotasikan matanya malas.
Sudah sejak 10 menit yang lalu Regan menunggui Kania memakai sepatu tapi sampai saat ini masih belum juga selesai.
"Ka ini hari senin loh. Gak lupakan?" ucap Regan jengah, ini sudah yang ke 20 kalinya dia berucap sejak 10 menit lalu.
Tapi Kania tetap sama tidak merespon apapun.
Dengan kesal Regan berjongkok di depan Kania dan memakaikan gadis itu sepatu dengan cepat. Begitu selesai Regan berdiri dan mengulurkan tangannya.
Kania hanya diam menatap tangan Regan yang mengambil alih kerjaannya dan uluran tangan itu setelah selesai memakaikan dia sepatu.
Setelah lima detik baru Kania menggapai tangan itu. Dengan sabar Regan menuntun Kania untuk berjalan sampai ke motornya. Memakaikan gadis itu helm dan membenarkan jaket yang di pakainya.
Lalu setelahnya Regan memberikan tangannya untuk tumpuan Kania menaiki motornya. Setelah siap Regan langsung pergi dari sana. Tidak perlu pamit lagi, karna saat menjemput Kania tadi orang tua Kania sudah pergi lebih dulu.
Sampai di sekolah Kania mulai sedikit berekspresi membuat Regan bernafas lega, setidaknya dari pada seperti tadi. Jujur Regan khawatir.
"Kenapa sih dari tadi diem aja hm?" tanya Regan setelah melepas helmnya, tangannya terulur mengambil helm Kania.
Kania menunjukkan senyum tipis yang membuat Regan menatap gadis itu datar.
Kania mendengus, mengulurkan tangannya agar Regan cepat turun dari motor dan segera masuk ke dalam kelas.
"Gue cuma lagi sedikit bad mood aja." jawab Kania setelah mereka berjalan meninggalkan parkiran.
Regan mernagkul Kania erat, tidak berbicara apapun untuk membalas ucapan Kania.
Begitu tiba di kelas, Regan melepas rangkulannya dan berbisik pelan. "Badmood pergi dong dari pacar ku. Hus hus."
"Sekarang dia udah pergi jadi senyum ya, nanti pulang sekolah beli es milo."
Kania melipat bibirnya kedalam, menahan senyum. Lalu segera jalan menuju bangkunya.
Baru Kania meletakkan tasnya, Amel berteriak di depan kelas dengan lantang.
"YOK CEPET KD LAPANGAN! UPACARA UDAH MAU MULAI!" teriak Amel sembari mengetuk-ngetuk papan tulis dengan penghapus yang membuat suara bising.
"Bentar elah," sewot Gio yang baru saja tiba.
"CEPET!"
"Si Amel pagi pagi udah mengumbar suara aja, gak tau copot kali tuh ya pita suaranya." guman Eva.
"Udah biasa," balas Ria tak acuh.
Setelah lima menit seluruh murid A3 berjalan bersama menuju lapangan yang sudah penuh. Tinggal barisan A3 saja yang masih kosong.
"Untuk kelas 12 A3 segera baris di lapangan." suara dari arah lapangan.
Bukannya jalan dengan terburu, anak kelas A3 yang mendengar kelas mereka di sebut malah jalan dengan santai. Benar-benar membuat emosi. Untung pada cakep.
Setelah sampai Amel segera mengatur barisan agar rapih dan tertib. Setelah siap akhirnya upacara yang sudah seluruh murid duga tidak akan sebentar itu di mulai.
-*-
"Pak Bambang ngapain dah tadi pake ikut ceramah juga. Padahal udah bubar juga." gerutu Eva tiada henti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Relationship [END]
Teen Fiction[TIDAK REVISI! MAAF JIKA ADA TYPO] "Mau bikin kenangan di masa putih abu abu gak?" -REGAN2021 °°°°°° Kania, gadis yang lumayan dalam segala hal namun paling ahli dalam hal kemageran itu harus menerima pahitnya kisah cinta yang sudah dia tunggu dari...