40. Ngehindar

836 65 2
                                    

Yuk vote dulu sebelum membaca^^
Terimakasih

Happy Reading^^

______

Kania duduk sendiri di bangkunya. Karena ini jamkos, banyak anak kelas yang tidak berada di kelas.
Sebenarnya tadi Ria mengajaknya ke kantin, namun dia menolak. Dia lebih memilih duduk di kelas sambil membaca novel milik Anisa.

"Kania."

Regan menyentuh bahu Kania dan duduk di sebelah Kania.

"Udah dua minggu ini lo ngejauhin gue. Gue ada salah, hm?"

Kania diam tidak membalas. Memang sejak dia melihat Regan jalan dengan Putri, Kania langsung menghindar dari Regan.

"Jangan ngehindar, gue gak suka."

Regan menjatuhkan kepalanya di pundak Kania dengan tangan yang menggenggam tangan Kania, mengelusnya pelan.

Kania melepas genggaman tangan Regan dan menjauhkan kepala Regan dari pundaknya.

"Di sekolah Gan, jangan gini."

"Jawab pertanyaan gue. Gue ada salah?" ulangnya sekali lagi.

Kania menggeleng. "Gue gak ngehindar."

"Lu ngehindar. Buktinya sekarang pun lu ngehindar."

"Enggak Gan," bantah Kania.

Dia menutup novelnya dan menaruhnya di kolong meja lalu beranjak dari duduknya.

"Kemana? Ngehindar lagi?"

Kania tersenyum tipis. "Gue mau ke kamar mandi, bukan ngehindar."

"Sama aja."

"Beda."

Regan ikut beranjak dari duduknya dan langsung berjalan ke tempat duduknya.

Kania menghela nafas dan memilih melanjutkan niatnya yang ingin ke toilet karna sekarang Regan sudah sibuk dengan ponselnya.

-*-

"Habis ini main yuk!" ajak Eva.

"Hayuk aja gue mah." Balas Kania.

Keenam remaja itu berjalan beriringan masuk ke dalam kelas. Tadi selepas dari kamar mandi, Kania menyusul yang lain ke kantin.

"Gas, rumah Ria."

"Gue lagi." gerutu Ria.

"Ya kan rumah lu di tengah-tengah Ri," ujar Dewi.

"Hm."

"Eh tapi Kania bawa motor," celetuk Eva.

"Kenapa? Mau nebeng?" tanya Kania.

Eva langsung mengangguk antusias dan tersenyum lebar. Eva mengalungkan tangannya ke lengan Kania.

"Lope lope banget deh ke Kania."

Kania berdehem panjang membalas ucapan Eva.

Baru Kania akan duduk ke tempatnya, Regan menarik lengan Kania dan membawanya keluar kelas.

"Kemana?" tanya Kania.

Dia tidak berusaha menolak tapi tidak pasrah juga.

Regan tidak membalas, memilih melanjutkan jalannya.

Sebenarnya Kania sedikit merasa asing saat Regan menggandengnya, biasanya Regan kan merangkulnya. Ehmm rasanya beda...

Sampai di belakang sekolah, di tempat yang sama Regan mengklaim Kania sebagai pacar pura-puranya. Kania menatap Regan penuh tanya, menunggu Regan berbicara lebih dulu menjelaskan maksudnya mengajak dia kesini.

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang