-INY-

818 67 12
                                    

Extra part REGANIA jaman kuliah

Happy reading!!

_____

"Hai!" sapa Kania begitu layar laptopnya menampilkan wajah Regan.

"Hai." sahut Regan dengan suara seraknya. Kayaknya dia baru bangun deh.

"Baru bangun?" tanya Kania.

Regan mengangguk pelan dan menguap lebar. "Baru tidur pas sore tadi gue."

"Udah makan?" tanya Kania.

Regan menggeleng pelan. "Belum. Suapin dong Ka," ucap Regan melihat Kania yang sedang makan dari layar laptop miliknya.

"Mana bisa. Deliv sana." Ujar Kania.

"Hmm, bentar gue deliv dulu." Regan mengambil ponselnya untuk memesan makan malamnya.

"Gak enak banget ya? Lu jauh banget! Gak bisa di ajak malem mingguan." Keluh Regan.

Kania terbahak pelan.

Memang sudah hampir satu tahun ini mereka saling menghubungi dengan perantara. Setiap minggu kadang sekali atau dua kali mereka melakukan panggilan video. Untuk bertelepon mereka jarang melakukannya apalagi chat, hampir tidak mereka lakukan.

"Kangen banget." Seru Regan.

Kania tersenyum manis. "Ke sini makanya."

Regan mendengus. "Kalo masih jaman SMA dulu gue langsung gas Ka. Sekarang gimana? Beda kota."

Kania tertawa pelan. "Yaudah nanti libur semester ketemu."

"Lamaaaa."

"Sabar."

-*-

"Ka! Bangun!" Dewi mengguncang badan Kania pelan.

Kania yang merasa tidurnya terganggu langsung membuka matanya.

"Kenapa sih Dew? Gue gak ada jam kuliah hari ini." Balas Kania serak.

Kania kembali menarik selimutnya yang sempat tersikap. Dia ingin lanjut tidur lagi.

"Di bawah ada yang nyariin lu. Cepet bangun kalo gak mau nyesel." Ujar Dewi sebelum keluar dari kamar Kania.

Kalian ingatkan jika Kania dan Dewi berada di satu kos-kosan yang sama. Kos-kosan mereka itu seperti rumah yang penghuninya campur cowok cewek. Tapi tenang, lantai satu di isi oleh cowok dan lantai dua untuk cewek.

Dengan malas Kania bangun dari tidurnya. Tangannya mengambil jepitan rambut yang selalu dia taruh di sebelah bantalnya.

Dengan masih sempoyongan, Kania berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi. Dia malas kalo untuk mandi.

Setelah di rasa dirinya sudah cukup tidak acak-acakan, Kania keluar kamar dan menuju lantai bawah, tempat kumpul.

Kata Dewi ada yang menunggunya. Kania kepo sih, kok sampai Dewi bilang jangan nyesel. Jangan-jangan orang tuanya yang datang.

"Loh? Regan?" Ucap Kania kaget melihat sosok cowok yang seminggu lalu bilang kangen padanya.

"Cie, Kania di samperin mas pacar." ledek salah satu penghuni kos.

Kania mendelik dan segera menghampiri Regan yang masih duduk anteng di sofa.

Kania langsung mengambil duduk di sebelah Regan. Wajahnya masih menampilkan ekspresi kaget. Gak nyangka Regan sekarang ada di depannya.

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang