31. Rokok

800 75 14
                                    

"Beberapa hari ini hujan mulu ya perasaan," ucap Eva menutup pintu kelas. Dia baru saja kembali dari kantin.

"Namanya juga musim hujan," balas Dewi.

"Eh senin depan, ulangan ya? Gak kerasa ya. Gue jadi deg-degan." Laras memeluk jaket Dewi dengan erat.

"Udah bangun Ras?" tanya Ria.

Pasalnya sedari tadi Laras tertidur, mereka memang jadi lebih sering jamkos akhir-akhir ini.

"Gue juga takut deh," guman Kania.

"Gak usah di takutin, di lakuin aja. Terus lupakan deh." kata Putri enteng.

"Emang sih kalo ngomong enak. Ngejalaninnya yang gak enak. Suka gak sesuai ekspektasi."

"Bener banget!" Eva mengarahkan jempolnya di depan muka Dewi, menyetujui ucapan Dewi sebelumnya.

Dewi berdecak dan menyingkirkan tangan Eva dari depan mukanya.

"Hujan-hujan gini, enaknya makan yang anget-anget gak sih?" celetuk Ria.

"Makan mie kalo gak bakso. Beuhh mantap!" balas Laras.

"Beli gih di kantin, masih ada paling," ucap Kania.

"Males deh hujan, kantin jauh anji*r." decak Laras.

"Ya kalo gak mau yaudah, gak usah."

Kania mengedikkan bahunya acuh, memilih untuk bermain ponsel saja.

"Eh ini kelas tumben banget ya sepi." celetuk Putri.

"Tadi pada nongkrong di kantin," balas Eva.

"Lah itu Eva baru kantin, lu beli apa Va?" tanya Laras. Eva tadi memang pergi ke kantin dengan Anna.

"Nganter Anna doang, gue mah ke wc."

"Yaelah, orang mah beli apa gitu," ucap Ria.

"Gak ada duit gue Ri, udah habis."

"Makanya kalo jajan tuh gak usah kayak orang kesetanan, apa aja di beli."

"Iya baik suhu." Eva menyatukan kedua tangannya dan sedikit membungkuk ke arah Ria.

"hish!"

Kring Kring

Bunyi bel pergantian jam, tinggal satu mapel lagi kelas selesai. Tapi jika tidak ada guru begini, lebih baik pulang saja bukan?

"Ini bakal ada guru gak sih?" tanya Laras.

"Gak ada, jamkos sampe pulang nanti." ucap Putri.

Mereka berenam mengobrol di bangku masing-masing dengan Laras dan Dewi yang bangkunya paling depan di hadapkan ke belakang, lalu Ria dan Eva yang duduk berhadapan agar lebih leluasa mengobrol bersama.

Kania menelungkupkan kepalanya nya di meja. "Gue ngantuk parah. Mana hawanya mendukung lagi," ucap Kania.

"Gue juga pengen tidur deh," guman Putri dan menelungkupkan kepalanya di meja seperti Putri.

"Tidur aja udah, kalo ada guru gue bangunin," ucap Ria dan membenarkan posisi duduknya menghadap depan kembali.

"Gue juga mau tidur deh," ucap Eva dan bersiap tidur.

"Kok jadi tidur berjama'ah." Dewi menggeleng pelan melihat ketiga temannya sudah mulai memejamkan mata.

"Gapapa, berkah." jawab Laras dan akan melanjutkan tidurnya.

"Apa banget berkah," guman Ria.

-*-

"Ka?" Regan menggoyang pelan bahu Kania.

Fake Relationship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang