Hari ini cukup dingin di Jakarta. Mungkin karna semalaman hujan jadi paginya terasa dingin.
Kania mengenakan jaketnya duduk di teras menunggu kedatangan Regan yang katanya akan menjemputnya.
"Regan kemana sih? Tidur apa gimana?" gumannya sesekali melirik jam di tangannya.
Kania berdecak kesal. "Regan jadi jemput gue apa enggak sih? Ini udah siang banget."
Tin
Kania segera berdiri dan menggendong tasnya. "Bun aku otw. Assalamualaikum." teriak Kania.
"Iya, hati-hati. Wassalamualaikum." balas Bunda teriak juga.
Kania berjalan dengan kesal. "Lama!" gerutunya saat sampai di hadapan Regan.
"Maaf, hehe."
"Cepetan naik, nanti telat."
Dengan cemberut Kania naik ke atas motor Regan dan segera Kania peluk Regan.
Setelahnya Regan langsung menjalankan motornya dengan cepat. Rasanya seperti Kania akan melayang, Kania segera mengeratkan pelukannya pada Regan, takut takut jika dia melayang beneran.
Dan berkat kecepatan motor Regan yang melaju, mereka tidak terlambat sampai di sekolah.
"Gak telatkan?" ucap Regan sembari mengambil alih helm Kania.
"Iya gak telat. Tapi nyawa gue melayang ini!"
Regan terkekeh pelan dan membenarkan tatanan rambut Kania.
"Kali-kali Ka, lu belum pernah kebut-kebutan kan?"
"Nyari mati namanya itu. Udah deh, ayuk masuk kelas aja."
"Senyum dong masih pagi loh, jangan cemberut aja."
Regan beralih merangkul Kania menuju kelas.
"Nanti pulang mau kemana?" tanya Regan.
"Gak tau."
Regan tertawa mendengar nada Kania yang masih cukup jutek.
"Masih PMS hm? Mau beli kue aja gak?"
Kania berdecak tapi tak urung juga mengangguk setuju.
"Gemes banget sih pacar gue kalo lagi PMS gini,"
"Jadi pengen nyemplungin ke comberan." Regan mencubit pipi Kania.
"Lu dulu gue lempar ke danau penuh buaya biar K.O sekalian." Kania menghempas tangan Regan yang merangkulnya dan berjalan cepat menuju kelas.
Regan yang di tinggal tertawa pelan dan mengejar Kania.
"Jangan ngambek dong." bujuk Regan.
Kania tetap diam bahkan saat Regan merangkulnya lagi pun Kania diam. Sampai di kelas pun Kania masih diam.
"Jangan marah lagi, belajar yang bener." bisik Regan dan melepas rangkulannya membiarkan Kania berjalan ke arah bangkunya dan bercakap dengan teman-temannya.
"Gan lu udah ngerjain Mat?" tanya Kevin yang sedang menyalin.
Regan duduk di tempatnya dan melihat kegiatan yang Kevin kerjakan, menyalin jawaban.
"Emang ada?" tanya Regan.
"Ada. Kerjain nih, gue udah kelar." Kevin memberikan buku tulis miliknya dan mengembalikan buku milik Laras yang menjadi sasaran contekan hari ini.
"Banyak banget! Mana keburu ini."
"Ya makanya cepet di salin Gan." Arion menyahut.
Regan segera mengeluarkan buku di tasnya dan menyalin dengan cepat. Gak tau bisa di baca atau tidak yang penting ada coretan di buku tulisnya. Masalah nilai, belakangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Relationship [END]
Teen Fiction[TIDAK REVISI! MAAF JIKA ADA TYPO] "Mau bikin kenangan di masa putih abu abu gak?" -REGAN2021 °°°°°° Kania, gadis yang lumayan dalam segala hal namun paling ahli dalam hal kemageran itu harus menerima pahitnya kisah cinta yang sudah dia tunggu dari...