Manda memutar bola matanya malas saat melihat Nanda yang membawanya ke lapangan apalagi di sana banyak sekali anak X IPA 5 sedang berolahraga membuat Manda merasa kesal dengan hukuman yang di berikan si Olaf batu itu dan pasti dirinya akan menjadi bahan tertawaan mereka semua
Rebecca dan Valerie mendudukkan tubuh mereka di tepi lapangan. Nanda berlari kecil ke ruang dance saat mengingat ada rapat dan ia telat lima menit karena Manda. Sedangkan Manda ingin sekali melempari sang kakak menggunakan sepatunya namun itu tak mungkin yang ada ia tidak di beri uang jajan oleh Nanda.
Manda mengatur nafasnya dan berlari mengelilingi lapangan. Di ujung koridor nampak Ari, Jordan, Rafa dan Al yang memperhatikan Manda yang tengah berlari memutari lapangan dan di ujung lapangan nampak kedua anak-anak Manda yang tak lain adalah Rebecca dan juga Valerie
Terlintas di pikiran Manda untuk berpura-pura pingsan supaya ia bisa terbebaskan dari hukuman yang menjengkelkan ini. Saat di putaran kedua tiba-tiba tubuh Manda tumbang dan gadis itu tergeletak di lapangan. Valerie berlari menuju Manda untuk mengecek apa sahabatnya ini pingsan betulan atau bercanda
"Man, lo beneran pingsan?" Tanya Valerie
"Nggak, gue lagi pura-pura soalnya di sini panas kalau uks kan enak." Sahut Manda dengan nada pelan
Keempat mos wanted itu menghampiri Manda dengan cepat gadis itu menutup matanya dan Valerie menepuk-nepuk pipi Manda. Rafa menepuk pipi gadis itu dengan kasar membuat Valerie langsung menepis tangan Rafa
"Rafa, kalau nepuk itu pelan-pelan dong kasihan pipi sahabat gue, nepuk yang benar itu kayak gini." Valerie mencontohkan menepuk pipi dengan baik
Rafa tak mengucapkan apa-apa dan menggendong Manda ala bridal style menuju ruangan uks. Rebecca terkejut dengan perlakuan Rafa yang sangat romantis sedangkan Ari menyenggol lengan Rebecca membuat gadis itu menjaga jarak dengan Ari yang tiada hari tidak mengganggunya
"Jaga jarak! Lo itu Corona." Ucap Rebecca
"Babang Ari makin cinta deh sama neng Eca."
"Jijik gue!"
Rebecca menarik tangan Valerie menuju UKS dan meninggalkan Ari yang senyum-senyum sendiri seperti orang gila. Al pun merangkul pundak sahabatnya dan mengikuti kedua gadis yang berada di hadapannya. Al sangat yakin kalau Manda berpura-pura pingsan hanya untuk menghindari hukuman itu
Di ruangan uks Rafa merebahkan tubuh Manda di atas brankar dan Manda mencoba mengintip apakah si Olaf batu itu sudah pergi atau tidak dan ternyata tidak. Rafa mendudukkan tubuhnya di atas kursi sebelah brankar Manda. Tak lama kemudian mereka yang lainnya datang
Rafa beranjak dari tempatnya lalu berjalan keluar membuat Ari, Jordan, dan Al saling menatap satu sama lain. Berbeda dengan Rebecca yang merebahkan tubuhnya di sebelah Manda sambil menikmati udara sejuk sedangkan Valerie menikmati bubur ayam yang ia beli di kantin tadi sebelum ke sini
"Kalau begitu kita pamit dulu kalau Manda udah bangun langsung telfon gue." Pamit Al dan berlari keluar
Valerie menepuk kening Manda dan seketika juga gadis itu membuka matanya membuat Rebecca menggelengkan kepalanya ia mengira Manda pingsan betulan tapi ternyata ini semua hanya bohongan saja dan Rebecca salut dengan acting Manda yang terlihat seperti pingsan betulan
"Gue kira lo beneran pingsan, Man." Ucap Rebecca
"Nggaklah, gue itu cuman pura-pura lagian di sana panas lebih enak di sini."
"Tapi lo nggak takut kalau kak Nanda tahu?"
"Nggak dong yang terpenting lo berdua tutup mulut nanti gue beliin mobil keluaran terbaru."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafda||Perjodohan
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa lo mau menerima perjodohan ini?" -Amanda- "Sekalipun gue nolak mereka bakal tetap memaksa gue." "Tapi setidaknya mereka tahu kita menolaknya." "gue nggak mau di cap sebagai anak durhaka, kalaupun semuanya terjadi k...