34. panas?

3.4K 459 118
                                    

Pagi-pagi sekali Manda terbangun dari tidurnya. Perlahan ia menatap jam yang menunjukkan pukul lima pagi. Ia pun bergegas membangunkan Becca untuk sholat subuh dulu. Tak lama kemudian Becca mendudukkan tubuhnya dan beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi begitupun dengan Manda. 

Sedangkan Vale masih terlelap dalam tidurnya. Selang beberapa menit kedua gadis itu berjalan keluar kamar mandi dan mengambil mukenah serta sajadah masing-masing. Manda terdiam sejenak dan mengingat rutinitasnya dulu bersama Arga dan Rafa. Biasanya jam segini mereka sholat bersama namun sekarang ia sholat tanpa Rafa sebagai imamnya. Perlahan ia memakai mukenanya.

Becca menolehkan kepalanya dan mencoba untuk membuat Manda tersenyum lagi. Saat mereka sedang sholat tiba-tiba Vale terbangun dari tidurnya dan mencari keberadaan kedua sahabatnya. Saat hendak turun ia pun terkejut melihat Manda dan Becca sedang sholat. Seketika Vale melirik ke arah jam yang ternyata masih jam lima. 

Beberapa menit kemudian Becca dan Manda telah selesai sholat lalu kedua gadis itu merapikan sajadah masing-masing. Berbeda dengan Vale yang duduk seperti orang yang sedang banyak masalah. Manda menjentikkan jarinya dan membuyarkan lamunan Vale. Entah apa yang sedang di pikirkan oleh gadis itu. 

"Punya masalah?" Tanya Manda 

"Gue lupa simpan di mana duit gue semalam," 

"Di kantong celana lo kali," 

"Nggak ada,"

"Bukannya lo beli kue semalam?" Celetuk Becca 

Vale menepuk keningnya bagaimana ia bisa lupa kan semalam ia membeli kue kura-kura begitu banyak. "Sorry gue lupa maklum masalah di otak gue udah banyak." 

"Bilang aja lo pikun," 

"Sekate-kate lo, Manda!" 

"Vale pikun, Vale pikun, Vale pikun," ejek Manda sambil menjulurkan lidahnya. 

Vale tak memperdulikan Manda yang masih mengejeknya. Gadis itu pun memutuskan untuk mandi sebelum mereka berebutan kamar mandi di tambah lagi ada Becca yang kalau mandi membutuhkan waktu dua jam. Vale saja mandi tidak pernah sampai dua jam palingan tiga jam. Jika di tanya apa yang dia lakukan jawabannya cuman satu yaitu tidur. 

Pernah Manda nunggu Vale mandi tiga jam pas di dobrak sahabatnya tidur di dalam bathtub dengan pakaian yang masih lengkap. Makanya Manda trauma jika harus bergantian memakai kamar mandi. Sebenarnya kamar mandi di rumah ini ada empat cuman mereka tak ada yang mau turun ke bawah untuk Mandi. 

***

Kini mereka semua sedang asik menikmati sarapan masing-masing sambil bercerita. Sedari tadi Manda mengaduk-aduk nasi gorengnya namun ia tak memakannya sama sekali membuat Vanessa mengelus punggung sang anak dengan pelan. Ia sangat tahu apa yang sedang di rasakan Manda dan semua ini terlalu berat untuk anaknya jalani. 

"Nggak di makan?" Tanya Vanessa

"Nggak ah, Manda makan di sekolah aja," 

"Bunda tau nggak cowok yang tinggal di sebelah rumah?" Tanya Vale 

"Tau, dia anak temannya ayah, emangnya kenapa?" 

"Dia semalam gombalin aku bun terus ada kurcacinya dua orang di belakang," 

"Itu adiknya yang satu kelas sepuluh yang satu enam tahun," 

"Kayak Rafa dong," celetuk Al 

Tiba-tiba saja Manda memundurkan kursinya dan beranjak dari tempat duduknya. Gadis itu menyalimi punggung tangan kedua orangtuanya lalu berjalan menuju ruang tamu untuk mengambil tasnya. Hari ini Manda memutuskan untuk ke sekolah sendirian. Saat membuka pintu nampak Rafa yang sedang menggenggam tangan Arga. 

Rafda||PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang