Hari ini merupakan hari senin dan bagi Manda hari Senin sangat membosankan karena ia akan di pertemukan oleh pelajaran Kimia, Fisika dsn Matematika umum sekaligus. Sebenarnya ia sudah meminta kepada sang ayah untuk memindahkannya ke jurusan IPS namun Rebecca dan Vale tak mau membiarkannya berpindah jurusan.
Saat ini gadis cantik dengan rambut yang diikat kuda sedang berjalan sambil mengunyah permen karet di mulutnya. Gadis itu tadi izin ke gurunya untuk ke kamar Mandi namun sebelum ke sana ia melihat beberapa kelas yang sedang jamkos. Perlahan Manda melangkahkan kakinya ke kelas tersebut.
Tanpa sengaja Manda menubruk pundak seorang gadis yang baru saja keluar dari dalam kelas. Gadis yang di tabrak Manda mengepal tangannya dengan sangat erat sedangkan Manda menatap gadis itu yang tak lain adalah Ara yang dulu bersekolah di SMA Kartika kini ia pindah ke sekolah Manda hanya demi melihat Rafa saja.
"Maksud lo apa nabrak gue, HAH!"
"Gue nggak sengaja Ara-Ara kimochi,"
"Nggak sengaja nggak sengaja! Jelas lo nabrak gue, Amanda!"
"GUE BILANG GUE NGGAK SENGAJA! LAGIAN LO KALAU JALAN PAKAI MATA JANGAN PAKAI KAKI, BEGO!"
"Lo yang bego goblok! Mana ada manusia jalan pakai mata? Rata-rata jalan pakai kaki oon!"
"Lo yang oon!"
Ara yang tidak terima dikatai oon oleh Manda tanpa basa-basi ia langsung menjambak rambut gadis itu dengan sangat keras membuat Manda meringis kesakitan namun tiba-tiba saja seseorang datang dan melepaskan tangan Ara dari rambut Manda dan orang itu adalah tuan olaf batu.
Tadi Rafa hendak ke kelas Manda untuk memberikan obat asma Manda yang ketinggalan di saku celananya namun langkahnya tadi terhenti kala melihat sang istri di jambak oleh Ara seperti itu dan berakhir Rafa melepaskan tangan Ara. Berbeda dengan Ara yang menatap tajam wajah Manda saat Rafa menolong gadis itu.
"Kamu kok bela Manda sih, Raf?"
"Salah kalau gue bela pacar gue sendiri?" tanya Rafa
"Tapi Manda yang salah!" tuduh Ara.
"LO YANG SALAH!" Bentak Manda
"LO AMANDA!"
Rafa yang sudah tak tahan langsung membawa Manda pergi daripada perdebatan ini tidak selesai juga sama sekali. Manda yang di bawa oleh Rafa memutar bola matanya malas dan membiarkan Rafa yang mengajaknya entah kemana. Sebenarnya ia senang tidak belajar tapi di lain sisi ia bosan keliling seperti ini.
Kini Rafa dan Manda berada di Kantin mengingat sebentar lagi bel istirahat akan berbunyi. Rafa sengaja membawa Manda ke sini sebelum Kantin di serbu oleh murid-murid di sekolah ini. Perlahan Manda mendudukkan tubuhnya begitupun dengan Rafa dan tak lupa cowok itu memesan makanan serta minuman.
"Kamu kenapa sih, Raf, bawa aku pergi dari hadapan nenek lampir itu?"
"Aku cuman nggak mau kamu berkelahi sama Ara,"
"Dia duluan yang ajak aku berantem,"
"Aku tau makanya aku bawa kamu ke sini daripada nanti bu Sri datang atau guru kamu datang 'kan bisa jadi masalah lagi sayangku,"
"Au ah aku malas bicara sama kamu,"
Tak lama kemudian makanan dan minuman mereka datang membuat Manda langsung mengambil baksonya serta minumannya. Saat hendak meminum jusnya seketika Manda terkejut kala mendengar suara bel istirahat yang begitu keras sedangkan Rafa menahan tawanya melihat Manda.
"Ngapain ketawa-ketawa kayak gitu?" gadis itu menatap Rafa dengan tatapan tajam
"Yang ketawa siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafda||Perjodohan
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa lo mau menerima perjodohan ini?" -Amanda- "Sekalipun gue nolak mereka bakal tetap memaksa gue." "Tapi setidaknya mereka tahu kita menolaknya." "gue nggak mau di cap sebagai anak durhaka, kalaupun semuanya terjadi k...