54. rumah sakit!!!

2.7K 399 38
                                    

"setiap manusia akan mengalami namanya kematian dan kematian merupakan rahasia Tuhan yang kita sendiri tidak bisa mengetahui kapan itu akan terjadi"

-UNKNOW-

Jam menunjukkan pukul setengah tiga dan Rafa belum kembali juga. Mungkin dia pergi menjemput Arga sebelum pulang ke sini. Saat ini Manda, Vale, dan Loli sedang berada di ruang tamu. Sedari tadi Vale menelfon Jordan namun tak di angkat sama sekali membuat gadis itu berdecak kesal.

Entah kenapa perasaan Manda tidak enak seperti akan terjadi sesuatu. Saat kembali mengunyah rujaknya, Manda dan yang lainnya terkejut kala mendengar suara pecahan kaca yang berasal dari pintu belakang. Saat Manda hendak berdiri tiba-tiba Vale dan Loli menahan tangan bumil itu.

Manda yang di tahan tangannya seketika terkejut dan berusaha memberontak namun Vale semakin mencengkram erat tangannya. Perlahan mereka membawa Manda ke dalam gudang untuk bersembunyi dan Vale meminta Loli untuk segera menghubungi Rafa, Jordan atau Al maupun Ari. Saat membalikkan badannya mereka terkejut melihat Ara datang menggunakan pakaian serba hitam dan tak lupa anak buahnya sangat banyak sekali sedangkan mereka cuman bertiga saja.

"Ara?" Beo Manda.

Ara bertepuk tangan dan anak buahnya langsung mengikat tangan Loli, Vale dan Manda. Perlahan Ara melangkahkan kakinya mendekati Manda. "Hai queen Manda, ternyata Lo licik juga ya menutupi status pernikahan lo dengan Raga dengan embel-embel pacaran! Lo kira gue goblok sampai-sampai kalian segampang itu ngebohongin gue? Hello, gue ini jauh lebih licik dari lo dan jauh lebih beringas."

"LEPASIN GUE SAMA SAHABAT GUE, ARA!" Teriak Manda.

"Wah-wah Lo siapa yang nyuruh gue, hah!"

"Please lepasin gue sama yang lainnya,"

"NGGAK AKAN! DASAR BITCH!"

Plak

Plak

Ara menampar pipi Manda dengan sangat keras dan ia mengeluarkan sebuah pisau membuat Manda menelan Salivanya kasar. Loli mencoba untuk mengambil ponselnya yang berada tak jauh dari tempatnya namun sayangnya anak buah Ara menginjak jari-jari Loli dengan sangat keras.

"WOI OM PREMAN! TANGAN GUE SAKIT KAMBING! GUE LAPOR NYOKAP GUE MAMPUS LO!" Teriak Loli.

"Emangnya Mama kamu kerjanya apa?"

"Wah om nggak tahu aja kalau mama saya kepala preman di pasar sekaligus pengusaha,"

"Kamu anaknya Bu bos Dinda?"

"Nah tuh tau nama mama saya,"

Saat preman itu hendak membukakan ikatan tangan Loli tiba-tiba Ara menodongkan pistolnya dan menembak preman tersebut. Manda yang melihatnya seketika memundurkan perlahan tubuhnya namun Ara langsung menjambak rambut Manda dengan sangat keras membuat bumil itu meringis kesakitan.

"LEPASIN TANGAN KOTOR LO DARI RAMBUT GUE, ARA!"

"Turunin nada bicara lo!"

"GUE NGGAK TAKUT SAMA LO! LO ITU ANJING, BANGSAT! LO TERGILA-GILA SAMA RAFA SAMPAI LO UDAH KEHILANGAN AKAL!"

"Gue bakal ngelakuin apapun demi mendapatkan pujaan hati gue meksipun nyawa gue taruhannya,"

Rafda||PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang