17. panas

5.2K 570 61
                                    

Akad nikah Manda dan Rafa berjalan dengan begitu lancar. Elkasa begitu senang karena ia masih di beri kesempatan oleh Tuhan untuk menikahkan anaknya. Sebenarnya ada rasa sedih yang El rasakan, ia tak bisa melihat Nanda menikah karena Tuhan mengambilnya begitu cepat.

Sesudah sesi foto bersama keluarga serta para sahabatnya. Manda langsung menarik tangan Vale yang sedang minum dan mereka bergegas berlari ke kamar Manda. Vale tersenyum tipis ke arah para tamu tapi tidak dengan Manda yang terlihat begitu santai.

Sesampainya di kamar Manda langsung berjalan masuk dan menutup pintunya membuat Vale merasa bingung dengan tingkah Manda. Sedari tadi Vale bertanya-tanya namun Manda tak menjawab pertanyaan sahabatnya itu.

"Lo kenapa Manda?"

"Gerah,"

"Jangan bilang lo mau ganti baju?" Tebak Vale

"Kok tempe?"

"Lo jangan ganti pakaian dulu Amanda! Tamu di bawah masih banyak, masa lo udah mau ganti baju aja,"

"Bacot!"

Manda melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk bersih-bersih. Jujur, ia sangat gerah saat menggunakan kebaya apalagi riasan di wajahnya yang begitu aneh menurut Manda.

"Tuh anak gila banget," monolog Vale

Di bawah masih ada Dinar, Loli, Al, Jordan, Cica dan Rafa yang sedang duduk di satu meja yang berisi delapan kursi. Mereka saling bercerita namun tidak dengan Dinar yang sedari tadi tak mengucapkan sepatah kata apapun dari awal datang sampai sekarang.

"Woi orang Makassar kesasar," panggil Ari yang sedang menatap tajam wajah Cica

"Apa?"

"Muka lo cantik banget kayak pantat sapi," ejek Ari

"Ejek ma saja terus, kebal ma sama yang namanya ejekan,"

"Lo berdua dari tadi ribut-ribut mulu, jodoh baru tau rasa!" Celetuk Jordan yang merasa sangat muak dengan keduanya

"Amin," ucap mereka serempak tapi tidak dengan Cica dan Ari

Semua para tamu undangan menatap ke arah tangga yang nampak Manda sedang menuruni anak tangga dengan penampilan yang mirip seperti ibu rumah tangga. Baju daster serta rambut yang di jedai membuat kecantikan Manda semakin bertambah. Manda yang di lihat seperti itu hanya tersenyum kecil saja dan berlari ke meja para sahabatnya itu.

"Ya Allah Amanda, lo kenapa cosplay jadi pembantu?" Tanya Loli yang terkejut melihat penampilan Manda

"Apa? Gue ngerasa panas pakai kebaya," jawab Manda

"Tapi lo baru duduk dua jam masa udah di ganti? Lo nggak mikir gimana responnya para tamu lo?"

"Yang nikah gue bukan mereka jadi suka-suka gue dong!"

Manda menarik kursi yang berada di sebelah Rafa lalu mendudukkan tubuhnya begitupun dengan Vale yang mendudukkan tubuhnya di sebelah Al. Entah kenapa Vale merasa begitu nyaman jika berada di dekat Al.

"Val, lo udah makan belum?" Tanya Al

Vale menggeleng pelan. "Belum."

"Buruan lo makan jangan sampai maag lo kambuh lagi,"

"gue nggak mood makan,"

"Makan Vale!" ucap Al sedikit tinggi di akhir kalimat

"Iya-iya,"

"Nih," Al menyodorkan sepiring nasi yang sudah lengkap dengan makanannya itu

Jordan yang melihat Al begitu peduli dengan Vale dengan pelan ia tersenyum tipis dengan raut wajah yang begitu sulit di artikan.

Rafda||PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang