Jangan menganggap seseorang
Spesial karena luka tercipta dari seseorang yang kita anggap paling spesial-Raga Falandra-
Tak terasa mereka bercerita sudah tiga jam lamanya dan akhirnya mereka memutuskan untuk pulang sedangkan Jordan dan Ari tadi berpamitan untuk pulang duluan karena ada urusan mendadak katanya. Kini tersisa hanya Manda, Valerie dan Rebecca saja yang masih berada di cafe itu.
Sedari tadi Manda gelisah antara ingin memberitahu Rebecca yang sebenarnya atau tidak. Namun ucapan Valerie terus saja terngiang-ngiang di pikirannya. Berbeda dengan Rebecca yang nampak sangat kebingungan apa ia harus memberitahu yang sebenarnya ke mereka? Tapi ia takut mengecewakan Rafa
Valerie menatap aneh kedua sahabatnya ini yang satu gelisah yang satu lagi kebingungan. Rafa? Cowok itu sedang bermain game online di ponselnya dan raut wajahnya terlihat biasa saja, datar dan dingin.
"Rebecca gue mau ngomong sesuatu sama Lo," ucap Manda serius.
"Gue juga mau ngomong hal penting sama lo,"
"Ya udah lo duluan aja, mau ngomong apa?"
"Nggak-nggak, lo aja yang duluan baru gue,"
Manda mengatur posisinya dan menatap wajah Rebecca. "Sebenernya gue bakal menikah sama Rafa yang duduk di hadapan lo,"
Rebecca terkejut mendengarnya dan Valerie akhirnya merasa lega mendengar pengungkapan Manda ke Becca karena bagaimanapun Rebecca harus tahu yang sebenarnya. Jangan sampai persahabatan mereka hancur hanya karena ini. Sedangkan Rebecca melirik sekilas ke arah Rafa yang kini mematikan layar ponselnya
"Gue juga mau jujur sama kalian,"
"Jujur apa?"
"Gue tadi habis fitting baju dan beralasan ke kalian kalau gue pengen ke rumah nenek gue. Padahal gue sepulang sekolah langsung ke rumah sakit terus pas selesai gue langsung ke butik,"
"Kamu ngapain ke butik?" Tanya Rafa tiba-tiba
Rebecca menggenggam tangan Rafa dan tangan satunya mengambil tangan Manda lalu ia letakkan di atas tangan Rafa. "Aku harap pernikahan kalian nantinya berjalan dengan lancar, aku bakal dijodohkan dengan dokter sekaligus cucu dari teman nenek aku,"
Rafa terdiam mendengarnya begitupun dengan Manda dan Valerie….
"Gue tadi bingung antara mau jujur atau nggak tapi gue takut kalau sampai Rafa tahu yang sebenarnya di saat gue sudah menikah nanti dan seakan-akan gue yang mempermainkan perasaan dia. Tapi gue ngerasa lega karena Manda ngasih tau yang sebenarnya bahwa Rafa yang akan menjadi calon suaminya," lanjut Rebecca yang sebenarnya sangat berat untuk mengatakan ini semua ke Rafa
Tiba-tiba seseorang datang menghampiri meja mereka. Kemeja biru, celana hitam, jas putih serta sepatu pantofel menambah ketampanan pria itu. Rebecca membalikkan badannya dan tersenyum lebar melihat orang tersebut yang tak lain adalah calon suaminya yang bekerja di salah satu rumah sakit ternama di luar negeri.
"Kenalin ini calon gue, Gery namanya," ucap Rebecca
"Gery," ujar Gery yang berjabat tangan dengan Manda dan Valerie
"Tunggu, gue masih belum ngeh, coba jelasin ke gue" Valerie benar-benar tak mengerti dengan apa yang terjadi sekarang
"Jadi tadi pas istirahat ke dua nenek gue nelfon terus dia ngasih tahu kalau gue bakal di jodohkan dan gue mau tidak mau harus menerimanya asalkan nenek gue bahagia. Tapi gue bingung mau kasih tahu Rafa yang sebenarnya atau tidak, untungnya Manda jujur ke gue kalau dia bakal menikah sama Rafa," jelas Becca
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafda||Perjodohan
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa lo mau menerima perjodohan ini?" -Amanda- "Sekalipun gue nolak mereka bakal tetap memaksa gue." "Tapi setidaknya mereka tahu kita menolaknya." "gue nggak mau di cap sebagai anak durhaka, kalaupun semuanya terjadi k...