Berharap tuh sama Tuhan bukan sama manusia
-Amanda-
Mereka semua baru saja selesai istirahat dan semua murid-murid sudah berada di dalam kelas mereka masing-masing begitupun dengan Rebecca yang nampak sedang menutupi hidungnya menggunakan tissue. Saat Manda ingin menghampirinya dengan cepat gadis itu menyembunyikan tissue tersebut ke dalam laci meja agar Manda tidak bertanya-tanya tentang tissue itu
Rebecca menyenggol lengan Manda sambil menaikkan alisnya sebelah kiri ke arah sahabatnya itu sedangkan Valerie asik mencatat sambil menunggu guru sejarah Indonesia yang sebentar lagi akan masuk mengajar di kelas mereka. Manda menoleh ke samping dan nampak Rafa yang sedang bermain bola basket
Rambut yang basah, tubuh yang kekar, keringat yang bercucuran menambah ketampanan seorang Rafa dan bagi Manda Rafa sangat berdamage sekali. Tak hentinya Manda menatap Rafa yang sangat lihai memasukkan bola ke ring dan tanpa gadis itu sadari pak Joko masuk dan menghampirinya yang masih tercengang akan ketampanan si Olaf batu
"Lagi ngelihat siapa?" Tanya pak Joko
"Si Olaf batu."
"Emangnya dia kenapa?"
"Lo nggak lihat si Olaf berdamage banget Bestie, apalagi rambutnya yang basah membuat gue tak bisa berkata-kata lagi." Ucap Manda yang belum menyadari keberadaan pak Joko di sebelahnya
"Kalau di bandingkan pak Joko yang mana ganteng?"
"Ya pasti Olaf batu lah! Kalau pak Joko, udah tua bau tanah hidup lagi."
"MANDA!" Teriak pak Joko dengan sangat keras
Seketika Manda menolehkan kepalanya dan menyengir tanpa berdosa ke pak Joko yang terlihat sangat kesal. Valerie mengejek Manda membuat gadis itu memutar bola matanya malas dan pak Joko berjalan menuju kursi guru tak lupa suara sepatunya yang menjadi ciri khas seorang pak Joko si penyuka murid-muridnya. Pernah pak Joko datang ke rumah Manda untuk melamar Nanda namun Elkasa ayah mereka mengusir pak Joko dan sampai sekarang pak Joko takut jika berurusan dengan Elkasa yang ada nyawanya melayang
"Lo kenapa nggak bilang sih kalau pak Joko masuk!" Bisik Manda
"Pak Joko sendiri yang ngelarang buat ngasih tau Lo, Manda, lagian lo ngapain sih natap Rafa kayak nggak ada kerjaan aja." Rebecca memutar bola matanya malas
"Tapi setidaknya kan lo bisa tuh ngode ke gue atau apa kek."
"Udah lah, Man." Celetuk Valerie
"Oke sekarang bapak mau kalian sebutkan jenis-jenis manusia purba di mulai dari Amanda karena dari tadi dia tidak memperhatikan ke papan tulis." Ucap pak Joko
Manda yang namanya di sebut seketika diam seribu bahasa dan Rebecca menyodorkan bukunya ke Manda untuk di baca karena Rebecca tahu pasti bahwa sahabatnya itu pasti tidak tahu apa-apa dan sedari tadi ia tak mencatat sedikit pun. Tiba-tiba Valerie melemparkan air pods ke rok Manda dan gadis itu langsung mengerti. Dengan cepat Manda memasang di telinganya
Pak Joko beranjak dari tempatnya lalu berjalan menuju Manda sambil bersedekap dada untuk melihat apa ia melihat catatan ataukah tidak. Namun seseorang memberikan kode ke pak Joko untuk melihat di balik rambut Manda sedangkan Valerie menatap tajam gadis yang memberi isyarat ke pak Joko
"Tunggu, Manda."
"Apalagi pak?"
"Telinga kamu mana?"
"Di rumah pak, ketinggalan."
"Saya lagi serius."
"Saya juga serius bapak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafda||Perjodohan
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa lo mau menerima perjodohan ini?" -Amanda- "Sekalipun gue nolak mereka bakal tetap memaksa gue." "Tapi setidaknya mereka tahu kita menolaknya." "gue nggak mau di cap sebagai anak durhaka, kalaupun semuanya terjadi k...