44. ternyata....

3.3K 418 47
                                    

Malam harinya Manda memutuskan untuk beristirahat setelah setengah hari berdiri di acara pernikahannya. Kini ia sedang berada di dalam kamarnya sedangkan Rafa sedang membersihkan diri di kamar mandi. Gadis itu mendudukkan tubuhnya sambil memegang bingkai foto yang nampak ada dirinya dan Nanda. 

Gadis itu meletakkan bingkai yang tadi ia pegang di sebelahnya dan seketika ia menutup wajahnya menggunakan telapak tangannya. Seminggu belakangan ini Manda merasa sangat rindu dengan almarhumah sang kakak. Dua hari yang lalu ia menyempatkan diri untuk mengunjungi makam Nanda dan di temani oleh Al. 

Saat mendengar suara pintu kamar mandi terbuka, dengan cepat Manda melepaskan tangannya dan menyeka air matanya lalu ia memperbaiki rambutnya. Berbeda dengan Rafa yang tak mengerti apa yang terjadi dengan istrinya itu. Perlahan ia melangkahkan kakinya ke arah Manda yang tengah duduk di atas kasurnya. 

"Kenapa, hm?" tanya Rafa

"Aku nggak kenapa-kenapa kok," kilahnya

"Nangis lagi?" 

"Rindu kak Nanda," lirihnya

"Ya udah jangan nangis nanti kita ke makam kak Nanda lagi," 

Manda mengangguk pelan dan perlahan ia menelan salivanya kasar kala melihat rot sobek Rafa. Manda sedari tadi merasa takut terutama pas saat ijab kabul, yang ia takuti hanya satu yaitu 'unboxing' hanya itu yang ia takuti. Waktu pernikahan mereka dulu Manda datang bulan dan ia selamat dengan yang namanya malam pertama tapi sekarang berbeda. 

Rafa berdehem singkat membuat Manda menggelengkan kepalanya membuat Rafa tak mengerti dengan Manda yang menatapnya dengan tatapan seperti itu. Tak lama kemudian gadis itu tersadar dari lamunannya dan bergegas mengambilkan baju untuk Rafa agar jantungnya aman.

"Nih pakai," ucap Manda dan menyodorkan baju ke arah Rafa.

"Untuk apa?" 

"Ya Allah pakai nanya lagi! Emangnya baju untuk apa?" 

"Nutupin badan," 

"Ya udah, pakai tuh baju biar kamu nggak masuk angin," 

"Cie ada yang perhatian nih," 

"Apaan sih! Buruan pakai tuh baju!" Ketus Manda

"Iya, ini mau aku pakai," 

Rafa pun mengambil baju yang di pegang Manda lalu memakainya. Sedari tadi ia senyum-senyum sendiri melihat wajah Manda seperti itu. Gadis cantik itu beranjak dari tempatnya lalu berjalan menuju meja rias untuk memakai skincare malamnya. Di tempat lain ada Al dan Becca yang sedang menikmati makanan mereka. 

Mereka berdua di tinggal pergi oleh Vanessa, Elkasa, Kinan, Tasya, Loli, Marsya, Loren dan Sindy sedangkan Vale sedang ke supermarket bersama dengan Jordan. Kedua remaja itu duduk tenang di ruang tamu namun mereka menghentikan tangannya saat mendengar suara ringisan dari kamar Manda. 

"Lo dengar 'kan?" Tanya Al 

"Dengar apa?" Tanya Becca balik

"Suara itu-itu," 

"Itu-itu apa sih! Ngomong yang jelas dong!"

"Ya Allah nih janda satu, itu suara desahan! Dasar janda Bagong!" 

"Nggak dengar gue," 

"Telinga lo perlu di Service," 

Becca tak menyahuti ucapan Al dan memilih untuk menikmati makanannya saja. Al masih mencoba untuk mendengar baik-baik dan seketika ia tersenyum lebar membuat Becca menggelengkan kepalanya melihat manusia yang satu ini. Sedangkan yang terjadi di kamar Manda yaitu, kening Manda tidak sengaja terbentur di ujung meja rias saat hendak mau mengambil kapasnya yang jatuh. 

Rafda||PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang