06. Nanda

4.6K 590 45
                                    

Rebecca mendudukkan tubuhnya di atas kursi dan mengeluarkan botol obat dari dalam sakunya lalu ia menuangkan ke telapak tangannya. Perlahan ia menundukkan kepalanya lalu memasukkan obatnya ke dalam mulut dan ia pun meneguk air minumnya sedangkan Manda tak mengerti kenapa Rebecca menundukkan kepalanya apalagi sahabatnya itu memegang botol obat

Manda menyuruh Tian untuk pindah ke tempat lain karena ia ingin duduk di sebelah Rebecca. Manda menepuk pundak Rebecca membuat gadis itu terkejut sehingga obat-obatannya terjatuh ke lantai. Saat Manda ingin mengambilnya dengan cepat Rebecca menahan tangan Manda dan menggelengkan kepalanya

Valerie yakin ada yang disembunyikan oleh Rebecca dari mereka tapi apa? Selama mereka sahabatan Rebecca selalu menceritakan apapun ke mereka berdua karena Rebecca tak bisa curhat ke orang tuanya. Rebecca juga merupakan anak broken home tapi tak separah dengan apa yang dialami Valerie tiap harinya. Mereka berdua sangat nyaman jika menginap di rumah Manda karena kedua orang tua Manda selalu memberikan mereka kasih sayang layaknya seperti anak kandung

"Lo sakit ya, Re?" Tanya Manda

"Nggak kok." Kilah Rebecca

"Jangan bohong, gue tau lo lagi sakit dan tadi itu obat apa?"

"Bukan obat tapi vitamin."

Manda menatap kedua mata Rebecca dengan sangat tajam. "Jujur sama gue! Gue nggak mau lo kenapa-kenapa karena udah menyembunyikan penyakit lo, apa perlu kita ke rumah sakit? Nanti gue minta tolong ke kakak gue buat anterin kita?" Ucap Manda

"Nggak usah, gue baik-baik aja mending kita makan yuk kasihan nih bakso ditelantarkan."

Manda sangat yakin bahwa sahabatnya itu sedang sakit namun Rebecca tak ingin memberitahu yang sebenarnya. Manda akan mencari tahu sendiri bagaimana pun ia tak ingin sesuatu terjadi ke Rebecca mengingat kedua orang tuanya sangat cuek dan tak pernah memikirkan Rebecca sama sekali

"Yakin?"

"Iya Manda, Lo kenapa bawel kayak gini sih."

"KITA ITU PEDULI SAMA LO MARKONAH!" Teriak Manda dan Valerie serempak

"Gue terhura."

"TERHARU!" Ralat Manda

"Iya-iya gue salah ngomong sedikit aja udah di teriakin kayak neriak maling."

Mereka pun makan dengan tenang tapi tidak dengan Manda yang menuangkan lima sendok lombok tumis dan sedikit saus pedas membuat kuah baksonya yang awalnya bening kini merah. Rebecca menggelengkan kepalanya sambil bergidik ngeri Berbeda dengan Valerie yang sudah terbiasa dengan kelakuan Manda. Valerie memanggil Mak Din untuk menggantikan kuah bakso Manda namun ditahan oleh gadis itu

"Nggak! Gue suka pedis kayak gini, Val."

"Suka sih suka tapi lo nggak mikirin gimana lambung lo?"

"Urusan lambung belakangan yang terpenting perut gue kenyang."

"Mak, tolong di ganti ya nanti saya bayar." Ucap Valerie yang menyerahkan mangkuk bakso Manda ke Mak Din

"Siap, neng Manda maunya bersyukur punya sahabat kayak mereka berdua." Sahut Mak Din

"Jelas dong, Mak." Ujar Manda

"Kalau begitu neng Manda wait twenty minutes ya Mak mau buatin kuah yang baru dan rasa yang sangat spesial."

"Ya udah sok atuh."

Mak Din pun berjalan menuju standnya sambil membawa mangkuk punya Manda. Rebecca menyuapi Manda baksonya begitupun dengan Valerie yang ikut menyuapi Manda. Mereka yang lainnya merasa iri dengan mereka yang seperti ini saling melengkapi satu sama lainnya dan persahabatan mereka emang paling the best

Rafda||PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang