Pagi-pagi sekali Manda terbangun dari tidurnya saat ia merasakan sebuah tangan kecil melingkar di perutnya dan sudah di pastikan itu tangan Arga yang semalam tidur bersama mereka. Perlahan ia menoleh ke arah Rafa yang sedang tertidur pulas. Wajah yang tampan membuat Manda senyum-senyum sendiri melihatnya.
Perlahan Manda mengelus rambut Arga yang sedang mencari posisi ternyaman. Sedangkan Rafa tak terganggu sama sekali dari tidurnya, padahal kasurnya sedari tadi goyang-goyang karena ulah Arga. Ini first time Manda melihat seorang Rafa si Olaf batu tidur tidak banyak gerak, beda dengan Arga yang kadang-kadang ke kiri atau ke kanan sesuka hatinya.
"Gini amat asupan pagi hari gue, bangun-bangun ngelihat muka suami seketika hati gue adem banget." Monolog Manda
"Si Olaf batu kalau tidur cakep pisan apalagi kalau bangun, tapi sayang dia dingin banget kayak AC satu pk." Lanjutnya lagi
"Kakak Unti." Ucap Arga yang baru saja terbangun dari tidurnya membuat Manda terkejut mendengarnya
"Kenapa sayang, hm?"
"Bangunin bang Afa terus suruh dia sholat."
"Kok kamu pintar sih? Kakak aja nggak kepikiran sampai di situ, sayang."
"Ya udah bangunin telus nanti Alga yang mimpin sholatnya."
"Emangnya kamu udah bisa sholat?"
"Bisa dong."
"Ya udah, kamu ambil air wudhu gih, biar kakak yang bangunin Rafa."
Arga pun mendudukkan tubuhnya lalu berjalan dengan penuh hati-hati. Di lihatnya Arga sudah masuk ke dalam kamar mandi, Manda langsung menggoyangkan lengan Rafa membuat sang suami perlahan mengerjapkan matanya dan terkejut melihat wajah Manda yang berada di sebelahnya itu.
"Hm?"
"Sholat,"
"Lo aja duluan,"
"Arga yang ngajak kita sholat, masa iya lo nolak sih,"
"Gue nggak nolak,"
"Terus yang tadi apa?"
"Bisa diam nggak? Gue masih mau tidur. Kalau lo mau sholat ya sholat sendiri ngapain ajak gue segala sih!"
"Ya udah, dasar kafir!" Manda pun beranjak dari kasurnya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membantu Arga
***
Jam menunjukkan pukul setengah tujuh dan di rumah Manda tak ada satupun manusia kecuali mereka bertiga dan bi Inem. Saat ini mereka bertiga sedang menikmati sarapan masing-masing sebelum berangkat ke sekolah, sedangkan Sindy semalam memutuskan untuk pulang ke rumahnya bersama dengan kedua orangtuanya.
"Kakak Unti," panggil Arga
"Kenapa sayang?"
"Nikah yuk kak," ajak Arga tiba-tiba membuat Manda tersedak makanannya
"Kamu serius ngajak kakak nikah? Kasihan dong Abang kamu langsung jadi janda eh maksudnya duda,"
"Bialin soalnya bang Afa nggak pelnah peduliin Gaga,"
"Diam Arga! Habisin makanan lo!" Tegur Rafa tak lupa tatapan tajamnya itu
"Iya abang Afa,"
Manda mengelus punggung Arga dengan pelan. "Makanannya di habisin dulu baru bicara, nanti kesedak." Ucapnya
"Iya kakak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafda||Perjodohan
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa lo mau menerima perjodohan ini?" -Amanda- "Sekalipun gue nolak mereka bakal tetap memaksa gue." "Tapi setidaknya mereka tahu kita menolaknya." "gue nggak mau di cap sebagai anak durhaka, kalaupun semuanya terjadi k...