Manda dan Rebecca baru saja tiba di rumah Manda. Sedari tadi gadis itu tak ingin berbicara malahan Manda tak hentinya menangis membuat Becca tak tahu apa yang terjadi dengan sahabatnya itu. Perlahan Rebecca membantu Manda untuk berjalan sedangkan Al yang sedang asik mengumpulkan kecebong seketika terkejut melihat kembarannya datang bersama Becca namun ia tak melihat Rafa.
Al bergegas membuang kecebongnya lalu berlari menyusul mereka yang baru saja masuk ke dalam rumah. Al yakin ada yang terjadi antara Manda dan Rafa, tapi apa? Tadi mereka masih sempat bermesraan tapi sekarang Manda pulang dengan mata yang sembam dan hidung yang memerah.
Di ruang tamu nampak Vale yang sedang adu bacot dengan Elkasa yang tak ingin mengalah dari Vale. Tadi mereka berdebat tentang harga sepatu yang Vanessa beli secara online dan harganya tidak main-main. Mereka yang di ruang tamu terkejut melihat Manda datang bersama Becca. Vale dan Elkasa langsung menghentikan perdebatan mereka dan menatap ke arah Manda.
"Lo kenapa?"
"BUNDA!" Teriak Manda dan seketika ia memeluk tubuh sang bunda dengan sangat erat
Vanessa pun mengelus pelan rambut anaknya itu. "Kamu kenapa sayang? Rafa mana? Apa kalian bertengkar?" Tanya Vanessa
"Papanya Rafa mau aku sama Rafa cerai dan Rafa harus menikahi Cica,"
"Kamu serius?"
"Iya Bun, sebenarnya Rafa nggak mau tapi papa Roby ngancam kalau Rafa nggak mau nikah sama Cica siap-siap Arga bakal di bunuh sama papa Roby,"
"Sialan si Roby! Bisa-bisanya dia memperlakukan anak aku seperti ini!" Celetuk Elkasa yang benar-benar sangat emosi
Ia mengambil parang dan berjalan keluar rumah namun tiba-tiba Manda mencekal tangan sang ayah. Perlahan Manda menggelengkan kepalanya, ia tak ingin ayahnya pergi ke sana karena percuma saja. Pasti Roby akan mengusir mereka semua untuk pergi dari sana. Namun tiba-tiba Elkasa menepis kasar tangan Manda dan berjalan menuju garasi.
"Bun, ini kumaha?" Tanya Becca
"Bunda mah kagak tahu, Bec,"
"SUSUL AYAH!" Teriak Manda
Mereka semua bergegas berlari keluar dan menyusul Elkasa. Di tempat lain Rafa dan Cica sedang duduk di taman. Sedari tadi Rafa ingin pergi dari sini dan menyusul Manda namun Cica menahan tangannya malahan gadis itu menggenggam tangan Rafa. Sedari tadi Rafa berusaha melepaskan namun Cica semakin menggenggamnya dengan erat.
"Lepasin nggak!"
"Kau itu kenapa kah Raf?"
"Gara-gara lo, gue sama Manda harus bercerai!"
"Bukan salah gue lah!"
Rafa menepis tangan Cica dengan sangat kasar dan matanya tertuju pada sebuah mobil hitam baru saja berhenti di depan rumahnya. Dengan cepat Rafa berlari ke arah sana karena ia yakin yang datang itu adalah Manda. Sedangkan Cica menyumpah serapahi Manda, gara-gara dia Rafa meninggalkannya di taman sendirian.
Elkasa mengepal erat tangannya dan tak lupa ia menggenggam sebuah parang. Ia tak tinggal diam, ia ingin memberikan pelajaran ke Roby karena sudah memperlakukan anaknya seperti ini. Di dalam rumah Rafa masih ada kedua orangtuanya Cica dan Roby, mendengar suara ribut-ribut Sindy langsung mengintip dari balik jendela. Berbeda dengan Roby yang mengambil senapannya untuk berjaga-jaga.
"ROBY! KELUAR KAMU! AYAH MACAM APA KAMU HAH! RELA MEMPERMAINKAN RUMAH TANGGA ANAK SENDIRI!" Teriak Elkasa dari luar
"Kurang ajar si Elkasa teriak-teriak!" Ucap Roby
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafda||Perjodohan
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa lo mau menerima perjodohan ini?" -Amanda- "Sekalipun gue nolak mereka bakal tetap memaksa gue." "Tapi setidaknya mereka tahu kita menolaknya." "gue nggak mau di cap sebagai anak durhaka, kalaupun semuanya terjadi k...