13. ke sekolah?

3.5K 507 23
                                    

Hai semua💗💗

Happy reading all🥰
-
-
-
-

Pagi ini Manda berusaha membujuk sang bunda untuk membiarkannya untuk berangkat ke sekolah bersama-sama dengan Valerie dan Al. Sedangkan Al dan Vale sedari tadi berdiri di hadapannya dengan tatapan malas karena mereka sudah dua jam menunggu Manda yang sampai sekarang belum mendapatkan izin dari sang bunda untuk berangkat ke sekolah.

Vanessa sudah berkali-kali memberi tahu kepada Manda bahwa dia tidak bisa berangkat ke sekolah karena besok merupakan hari pernikahan Manda dengan Rafa dan memang tradisinya kedua calon pengantin tak di biarkan untuk keluar rumah sebelum hari H tapi Manda terus menerus membujuk Vanessa membuat sang bunda menghela nafasnya berat  dan dengan terpaksa ia mengiyakan saja keinginan Manda.

"Ya udah kamu boleh pergi," ucap Vanessa

"YES! MAKASIH BUNDA SAYANGNYA AKU!" Pekik Manda kegirangan tak lupa ia mengecup pipi sang bunda lalu berlari ke arah sofa untuk mengambil tasnya

Sedangkan Elkasa menggelengkan kepalanya melihat putrinya yang satu ini sangat berbeda jauh dengan mendiang Nanda yang sangat kalem, alim serta pendiam sedangkan Manda sifatnya bertolak belakang dengan sifat Nanda membuat Elkasa terkadang heran dengan anaknya itu.

"Mau kemana?" Tanya El

"Open bo, yah,"

"Ya udah hasilnya jangan lupa bagi dua sama ayah,"

"Gampang kalau begitu aku berangkat dulu bye sumber kekayaan Manda," pamit Manda. Ia pun menyalimi punggung tangan El begitupun dengan Valerie dan Al yang melakukan hal sama dengan Manda

Di tempat lain Rafa sedang menggendong seorang anak laki-laki kecil yang sedang memegang botol susunya sambil menatap sekeliling ruangan yang nampak banyak sekali manusia yang sedang berbicara. Rafa melirik ke arah jam dan waktunya tersisa tinggal setengah jam lagi sebelum bel masuk berbunyi nanti. Sedari tadi adiknya itu tak ingin lepas darinya walau sedetik pun

Argadenara--adik terakhir Rafa yang tinggal di Belanda bersama sang oma sebenarnya kedua orangtua Rafa sudah lama membujuk oma Rafa untuk membawa pulang Arga tapi wanita paruh baya itu tak mengizinkan mereka untuk membawa Arga sehingga Citra pasrah saja yang penting mertuanya senang.

"Bang Afa anteng." Ucap Arga

"Gue tahu."

"Bang Afa nggak lindu sama Gaga?"

"Nggak!"

"Kenapa?"

"Nggak penting."

Seketika tangis Arga pecah membuat Rafa langsung menutup mulut sang adik menggunakan telapak tangannya sedangkan Citra memberikan tatapan tajam ke arah Rafa untuk melepaskan tangannya dari mulut sang adik. Berbeda dengan Sindy yang asik memeluk tubuh sang oma.

"Rafa kamu kenapa pakai baju sekolah?" Tanya Roby

"Mau sekolah."

"Nggak-nggak! Kamu tetap di sini nggak boleh kemana-mana!" Celetuk Citra

"Ma, aku ada rapat penting."

Rafda||PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang