Rafa menyalakan laptopnya untuk menyusun rencana ulang tahun sekolah mereka yang baru saja mereka rundingkan bersama-sama. Al ikut membantu Rafa bagaimanapun ia sebagai wakil ketua osis harus membantu ketuanya. Ari? Ia sedang asik berbicara dengan kucing yang suka berkeliaran di sekolah sedangkan Jordan cowok itu sedang menyapu ruangan osis
Sebenarnya Jordan itu rajin kalau moodnya sedang bagus seperti ini. Rafa meneguk air mineralnya lalu diletakkan kembali di atas meja lalu melanjutkan membuat susunan rencana. Ia ingin membuat acara tahun ini berbeda dari pada tahun-tahun sebelumnya yang mengundang bintang tamu yang sangat top namun tak ada ada yang berkesan sama sekali di hati para murid-murid. Rafa juga akan menyumbang dana untuk ulang tahun sekolah yang tak lama lagi
Ide outdoor sangat bagus apalagi lapangan mereka sangat luas dan mungkin mereka akan mengundang sekolah-sekolah lain untuk meriahkan acara nanti. Mungkin juga acara nanti sampai malam dan untuk acara malam bisa diadakan dansa karena selama ia bersekolah di sini belum pernah diadakan seperti ini
Pintu ruangan terbuka dan nampak Sindy yang datang dengan membawa minuman dingin namun Rafa belum menyadari keberadaan adiknya yang melangkahkan kakinya pelan ke arah Rafa yang sedang fokus dengan laptop di hadapannya itu. Sindy mendudukkan tubuhnya di atas kursi membuat Rafa mendongakkan kepalanya sambil menaikkan alisnya sebelah
"Kak Rafa." Panggil Sindy
Rafa hanya berdehem singkat tanpa mengucapkan apa-apa membuat Sindy memutar bola matanya malas dan seperti ini sikap Rafa mau dengan saudaranya atau orang lain jawabannya selalu saja singkat. Terkadang Sindy bingung dengan mamanya sewaktu mengandung Rafa ia ngidam apa sampai-sampai anaknya dingin seperti ini?
"Kak Rafa." Panggil Sindy lagi
"Kenapa?" Tanya Rafa datar
"Eunghh, aku boleh minta tolong bukain ini nggak? Soalnya tangan aku merah gara-gara buka ini."
Rafa mengambil minuman Sindy dan membukanya lalu ia letakkan di atas meja. Sindy pun tersenyum lebar dan mengambil minumnya itu. Perlahan gadis cantik itu meneguknya hingga tersisa setengah, Rafa melanjutkan mengetik dan susunannya sebentar lagi akan selesai di buatnya
"Jam?" Tanya Rafa
"Nggak tahu, soalnya aku nggak pakai jam."
"Mana?"
"Apanya yang mana, kak?"
"Jam kamu."
"Oh ada di tas, tadi jatuh pas nggak sengaja kesenggol sama Fina."
"Rafa biar sama adiknya sendiri dingin banget, orang itu sama adik sendiri di sayang atau nggak di lembut-lembutin lah ini dingin nan datar." Celetuk Ari
"Diam!" Ketus Rafa
Sindy sebenarnya sangat malas belajar di kelasnya dan ia beralasan ke gurunya untuk izin ke Rafa dan gurunya mengizinkan Sindy. Rafa menatap menatap mata adiknya yang nampak sangat lelah perlahan Rafa mengelus rambut sang adik membuat Ari memutar bola matanya malas melihat adegan romantis adik kakak yang satu ini
"Mas, aku juga pengen di elus." Ucap Ari
"Ari belok." Celetuk Jordan
"Nggak lah anjing!"
"Nama gue Jordan bukan anjing."
"Sama aja, mas."
Di tempat lain Manda serta yang lainnya sedang jam kosong dan mereka menghabiskan waktu untuk bernyanyi sambil berjoget. Manda menaiki atas meja sambil berjoget dan begitupun dengan Valerie tapi tidak dengan Rebecca yang entah ke mana namun Manda tak memperdulikan. Mungkin saja sahabatnya sedang ke toilet untuk buang air kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafda||Perjodohan
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa lo mau menerima perjodohan ini?" -Amanda- "Sekalipun gue nolak mereka bakal tetap memaksa gue." "Tapi setidaknya mereka tahu kita menolaknya." "gue nggak mau di cap sebagai anak durhaka, kalaupun semuanya terjadi k...