36. kantin

2.8K 439 135
                                    

Jam istirahat berbunyi dan Manda serta Vale sudah pasrah karena sampai sekarang mereka belum menemukan Becca. Kedua gadis itu memutuskan untuk ke kantin bersama-sama sedangkan Loli mengembalikan buku yang ia pinjam ke perpustakaan lalu menyusul Manda dan Vale yang duluan ke kantin. 

Manda memasang airpods di telinganya sedangkan Vale memasang wajah datarnya. Saat melewati kerumunan kelas dua belas tiba-tiba langkah mereka terhenti saat melihat Cica yang berada di tengah-tengah anak kelas dua belas. Bukannya gadis itu Manda kunci di ruangan kosong? Tapi kenapa sekarang dia ada di sini? 

Mands sangat yakin bahwa Gavin pasti yang membantu Cica keluar dari dalam ruangan itu. Karena cuman Gavin yang berada di sana waktu itu selain dia dan Rafa. Tak lama kemudian kedua gadis itu melanjutkan langkah mereka menuju Kantin. Sedangkan Cica menyenggol lengan Tisa kakak kelasnya itu untuk melirik ke arah Manda. Berbeda dengan Manda yang memasang wajah datarnya dan tatapan matanya sangat tajam. 

Vale bingung dengan Cica yang ternyata selama ini baik di depan mereka saja. Saat sudah menjauh dari kerumunan itu Vale pun menghela nafasnya lega setidaknya Manda dan Cica tidak beradu mulut. Bukan takut atau apa tapi Vale sangat malas melihat Cica yang berusaha mencari kebenaran untuk dirinya. Setibanya di kantin mereka memutuskan untuk duduk di meja yang kosong karena semua meja sudah terisi full oleh murid-murid. 

"Lo mau makan apa biar gue yang pesan?" Tanya Vale 

"Gue bakso sama es teh panas dingin," 

"Lo jangan ngadi-ngadi," 

"Bakso sama es teh," 

"Tunggu di situ!" 

Manda menganggukkan kepalanya dan Vale berjalan menuju stand penjual bakso. Tiba-tiba seseorang duduk di hadapan Manda. Wajahnya terlihat sangat kesal dan tangannya di kepal erat membuat Manda tak mengerti apa yang terjadi dengan orang itu dan dia adalah Becca, datang-datang langsung marah-marah seperti ini. 

"Lo kenapa?" 

"Tadi 'kan gue temenin Bu Isti ke toko perlengkapan sekolah gitu nah terus gue ketemu sama Gery salut mana dia ngegombal gue di depannya Bu Isti," 

"Kok lo bisa ketemu?" 

"Nggak sengaja dia ambil barang yang gue pegang," 

"Jangan-jangan dia ada rasa sama lo," 

"Nggak ah, malas tahu gue kembali sama orang masa lalu," 

"Tapi rata-rata gini ya, sebanyak apapun lo cari pengganti cuman orang pertama yang dulu buat lo jatuh cinta menjadi rumah lo untuk pulang," 

"Jadi Rafa rumah gue untuk pulang?" 

"Ya jangan dia juga kali, gue sama dia lagi berjuang jangan sampai Lo kayak si kuyang deh," ucap Manda membuat Becca menggelengkan kepalanya. 

Di tempat lain Vale sedang asik mengantri dan tiba-tiba saja Al datang sambil tersenyum manis melihat Vale. Sedangkan Vale menolehkan kepalanya ke samping dan memutar bola matanya malas saat melihat Al yang berada di sebelahnya padahal tadi ia mengira Manda yang berdiri di sebelahnya. 

"Beli apa neng?" 

"Beli hati mas," 

"Berapa neng?" 

"Si masnya kepo," 

"Pacar aku lucu banget sih," ucap Al sambil mengacak-acak rambut Vale 

"Jangan di acak soalnya susah di sisir," 

"Kalau susah nanti aku bantu sisirin," 

Vale tak menyahuti Al sedangkan cowok itu mengacak-acak kembali rambut Vale membuat gadis itu menggeram kesal melihat Al yang semakin di bilangi semakin di lakukan. Vale tak bisa lagi menahan emosinya, dengan sangat keras ia menginjak kaki Al dengan sangat keras dan tak mempedulikan pacarnya yang sedang kesakitan. 

Rafda||PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang