29. pak Panji

3.2K 503 170
                                    

Kedua pasutri itu masih berada di taman belakang sekolah sedangkan Vale dan yang lainnya memutuskan untuk pergi dari situ sebelum keberadaan mereka di ketahui oleh Manda dan pastinya mereka akan di marahi. Manda beranjak dari tempatnya saat melihat kupu-kupu hinggap di atas batu krikil. 

Gadis itu mengambil kupu-kupu tersebut dan meletakkan di atas punggung tangannya. Saat ia hendak mau mengelus kupu-kupu itu tiba-tiba saja hewan kecil nan cantik itu terbang membuat Manda menatapnya dengan tatapan nanar. Dari dulu Manda ingin memelihara kupu-kupu namun sang bunda selalu melarangnya. 

Perlahan ia mendudukkan tubuhnya dibatas bangku taman yang nampak Rafa sedang menatapnya dengan tatapan heran. Rafa yang melihat istrinya langsung menaikkan alisnya sebelah membuat Manda menyeka air matanya. Rafa pun mengelus rambut Manda untuk menenangkan istrinya itu. 

"Rafa," panggil Manda

"Kenapa, hm?" 

"Gue ngantuk," 

"Ngantuk?" Beo Rafa 

"Iya, gue ngantuk mau makan," 

"Mending lo pergi cuci muka terus ke kelas," 

Manda menggelengkan kepalanya dan tiba-tiba Becca datang dengan membawa botol mineral. Ia terkejut melihat Manda dan Rafa yang berada di taman belakang sekolah. Ia mengira di sini aman untuk menenangkan diri ternyata dugaannya salah malahan ia melihat pasutri itu yang sedang berduaan di sini. 

Becca menghampiri Manda sedangkan Manda menggeserkan tubuhnya dan membiarkan Becca duduk di sebelahnya. Rafa yang melihat ada Becca hanya berdiam diri. Jika kalian berfikir Rafa masih ada rasa sama Becca jawabannya adalah tidak. Ia sudah membuang rasanya jauh-jauh semenjak gadis itu menikah dengan Gery dulu.

"Man, gue pamit mau ke kelas," pamit Rafa 

"Siap!" 

Rafa mengacak-acak rambut Manda dengan pelan. "Belajar yang rajin biar nanti anak-anak gue pintarnya bisa sama kek mamanya." 

"Iya-iya," 

"Kalau begitu gue ke kelas dulu," 

Manda menganggukkan kepalanya dan Rafa beranjak dari tempatnya lalu berjalan menuju kelasnya dan meninggalkan kedua gadis itu. Mendengar Rafa berkata seperti itu, jantung Manda berdegup dengan sangat kencang. Sedangkan Becca menyenggol lengan Manda sambil tersenyum menggoda sahabatnya.

"Cie ada yang udah mulai jatuh cinta nih," goda Becca 

"Apaan sih!" Ketus Manda dengan pipi yang seperti kepiting rebus

"Jaga suami lo baik-baik karena di luaran sana banyak pelakor merajalela," 

"Pasti lah! Kalau sampai ada yang mau ngerusak rumah tangga gue siapapun itu mau sahabat atau orang terdekat gue siap-siap dia berurusan sama gue!" 

"Bdw jadikan kita ke pantai hari ini?" 

"Jadi dong gue udah tanya Rafa terus dia mau," 

"Arga gimana?" 

"Ya gue bawa lah!" 

"Kasih tinggal aja sama nyokap lo," 

"Gue nggak bisa, Bec, kasihan bunda setengah hari jagain Arga mending tuh bocah gue ajak sekalian refreshing,"

"Oh gitu, kita ke kelas yuk," ajak Becca mengingat bel sudah berbunyi

Kedua gadis itu memutuskan untuk pergi dari sini dan berjalan menuju kelas mereka. Saat berada di depan pintu nampak pak Panji yang sedang menerangkan pelajaran. Manda menepuk keningnya berkali-kali, ia harus melakukan apa karena pasti pak Panji tak mau membiarkannya untuk masuk. 

Rafda||PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang