Tiga hari telah berlalu dan Rafa sudah mengikhlaskan kepergian mamanya begitupun dengan Sindy yang sama ikhlasnya dengan Rafa setelah mendapatkan ceramah dari Elkasa dan juga dari Al. Adik kakak itu memutuskan untuk kembali bersekolah membuat Manda kembali lagi dengan ritualnya.
Saat ini Manda baru saja selesai menemani Arga sholat subuh sedangkan Rafa dan Sindy sedari tadi sudah selesai melaksanakan shalag subuhnya. Kalau di tanya kenapa Manda tak sholat jawabannya hanya satu yaitu ia masih halangan. Sembari menunggu Arga, gadis cantik itu menscroll pesan-pesan yang masuk dari Cica dan Vale.
Di sofa ada Rafa yang sedang mengerjakan tugas kantornya karena sekarang ia yang memegang perusahaan mamanya dan di depan televisi ada Sindy yang asik melihat film kartun. Perlahan Rafa melempar bantal ke arah Sindy dan bantal tersebut lolos mengenai kepala Sindy sehingga gadis itu membalikkan badannya.
"KAK RAFA!" Teriak Sindy dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Rafa
"Jangan teriak!"
"Kenapa? Mulut-mulut aku,"
"Arga sholat,"
Seketika Sindy menutup mulutnya. "Maaf aku nggak tahu." Ujarnya
"Pikun," umpat Rafa
Tak lama kemudian Arga telah selesai sholat lalu ia melipat sajadahnya dan berjalan ke arah Manda yang sedari tadi memperhatikan nya. Arga menarik kursinya lalu mendudukkan tubuhnya dan di bantu oleh Manda. Arga jika bersama Manda sangat tenang tapi jika dia bersama Rafa dan Sindy, seketika dia berubah menjadi ganas.
"Kak Manda," panggil Sindy
"Iya?"
"Makan ramen yuk,"
"Ayo, kapan?"
"Pulang sekolah sekalian ajak kak Vale,"
"Oke, tapi aku ke toko buku dulu sekalian beli ramennya,"
"Siap laksanakan,"
Arga menarik tangan Manda membuat gadis itu langsung menoleh ke arah Arga. "Kenapa sayang?" Tanya Manda
"Kakak Unti tau nggak apa pelbedaan kakak sama kulkas?"
"Nggak tahu emangnya apa?"
"Kalau kulkas ngedinginin kalau kakak ngangenin,"
"Bisa aja kamu,"
"HUHUHUH! PANTAT MASIH BIRU UDAH SUKA NGEGOMBAL!" Cibir Sindy
"Bialin dalipada Indy nggak punya pacal,"
Shit! Sindy di buat mati kutu oleh adiknya itu sedangkan Manda tertawa terbahak-bahak melihat wajah Sindy yang seketika berubah menjadi datar. Sekitar lima belas menit mereka semua memutuskan untuk bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah dan Arga menunggumu kakak-kakaknya di ruang tamu saja.
-RAFDA-
Pagi ini Manda berangkat bersama Vale dan tak lupa ia membawa Arga untuk di titipkan ke sang bunda seperti biasanya. Sedangkan Rafa berangkat terlebih dahulu karena ia ingin melakukan mos terhadap anggota osis yang baru saja mendaftarkan diri. Sebenarnya kemarin seharusnya mos itu berlangsung namun kemarin Rafa tak masuk jadi mos di lakukan hari ini.
Sekitar dua puluh menit akhirnya Manda tiba di rumah bundanya dan nampak Vale yang sedang berbincang dengan Al, El dan Vanessa di pekarangan rumah. Perlahan Manda mendorong gerbang rumahnya lalu Arga berlari ke arah El dan mendudukkan tubuhnya di atas pangkuan Elkasa.
"Rafa mana?" Tanya Vanessa
"Ke sekolah duluan, bun,"
"Lah kamu nggak sama Rafa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafda||Perjodohan
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa lo mau menerima perjodohan ini?" -Amanda- "Sekalipun gue nolak mereka bakal tetap memaksa gue." "Tapi setidaknya mereka tahu kita menolaknya." "gue nggak mau di cap sebagai anak durhaka, kalaupun semuanya terjadi k...