"Akan aku buktikan bahwa tak selamanya menyembuhkan luka ini harus melibatkan orang baru"
-AMANDA-
Kini bel pulang sekolah berbunyi dan kasus pak Panji sudah ditangani oleh pihak sekolah dan pak Panji di keluarkan. Saat kasus tersebut sudah selesai kedua orangtua Manda memutuskan untuk pulang sedangkan Arga tak ingin pulang malahan ia ingin bersama pak Doni di ruang uks. Pak Doni sendiri juga tak ingin Arga pulang karena ia tak memiliki teman bicara, sedangkan Arga sangat asik menurut pak Doni.
Sebelum ke pantai mereka memutuskan untuk ke ruang bk terlebih dahulu sedangkan di parkiran ada Al dan Jordan yang menunggu mereka. Cica? Ia pulang terlebih dahulu untuk meminta izin ke sang papa untuk ikut ke pantai bersama dengan teman-temannya. Setibanya mereka di depan pintu bk nampak pintu berwarna coklat tua itu terbuka dan nampak Arga yang tersenyum manis melihat Rafa.
Arga langsung berlari memeluk Rafa sedangkan pak Doni merapikan mejanya yang berantakan karena ulah Arga namun tak apa. Rafa pun menggendong adiknya dan mengambil kotoran yang berada di rambut sang adik. Manda pun berpamitan pulang kepada pak Doni begitupun yang lainnya.
"Pak kita pulang dulu," pamit Manda
"Hati-hati,"
"Baik pak,"
Mereka semua berjalan keluar ruangan dan meninggalkan pak Doni di ruangannya. Sepanjang koridor tak hentinya Arga berceloteh sendiri membuat Manda menggelengkan kepalanya. Saat berada di parkiran nampak Sasa yang berjalan menuju suatu tempat namun Manda tak mau mengurusi Sasa.
"BANG ALI MANA!" Teriak Arga yang tak melihat keberadaan Ari.
"Abang di sini wahai adikku," ujar Ari.
Ari mengambil Arga dari gendongan Rafa dan menggendong bocah kecil itu. Sesekali Ari mengacak-acak rambut Arga membuat bocah itu terkekeh kecil sedangkan Rafa merangkul pundak Manda dan Manda terkejut dengan perlakuan Rafa seperti ini. Mereka semua pura-pura tak melihat saja, kapan lagi coba seorang Rafa merangkul istirnya di depan umum.
"Kita jadi 'kan ke pantai?" Tanya Manda.
"Jadi dong kalau begitu kita ke sana sekarang," jawab Jordan
Manda dan yang lainnya menaiki kendaraan masing-masing dan Arga tak mau lepas dari Ari sama sekali dan ini merupakan first time Arga dekat dengan Ari. Biasanya mereka bertengkar seperti kucing dan tikus yang tidak bisa bersatu. Tak lama kemudian Jordan, Al dan Rafa menjalankan kendaraan mereka menuju ke pantai yang jaraknya terbilang jauh dari sekolah mereka.
Di sepanjang perjalanan gadis itu terdiam dan tak ingin mengucapkan apa-apa. Ia sangat trauma mengajak Rafa berbicara di atas motor. Saat ia menoleh ke samping nampak Julian yang sedang berpelukan dengan gadis lain, ia tak melihat keberadaan iparnya di situ atau jangan-jangan Julian selingkuh?
"Rafa,"
"Besok aja,"
"Apanya yang besok?"
"Lo mau ke makam kak Nanda 'kan?"
"Kagak!"
Manda menghela nafas berat. Ia harus memfotonya agar Sindy tahu bahwa orang yang ia pacari sekarang ternyata brengsek dan memang Manda sudah tahu apa yang Akan terjadi nanti dengan hubungan Sindy dan Julian. Sekitar dua jam perjalanan akhirnya mereka tiba di pantai yang sangat cantik dan indah.
Di tempat lain seorang gadis cantik baru saja pulang dari sekolahnya. Ia menghentakkan kakinya membuat kedua orangtuanya saling menatap satu sama lain. Apa yang terjadi dengan Putri mereka ini? Penampilannya seperti preman dan matanya sembam seakan-akan ia habis menangis kejer.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafda||Perjodohan
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa lo mau menerima perjodohan ini?" -Amanda- "Sekalipun gue nolak mereka bakal tetap memaksa gue." "Tapi setidaknya mereka tahu kita menolaknya." "gue nggak mau di cap sebagai anak durhaka, kalaupun semuanya terjadi k...