Cukup tahu bahwa teman tak selamanya baik, karena terkadang dari teman terdekat sendiri lah yang membuat kita hancur
-stepp-
Di atas panggung nampak ketua osis mereka yang terlihat begitu tampan dengan baju kaos hitam serta celana jeans hitam tak lupa almamater osis melekat sempurna di tubuhnya. Sedari tadi Manda tak hentinya menatap sang suami yang sedang memberikan kata sambutan kepada mereka semua dan sebentar lagi acara akan segera di mulai.
Di samping Manda ada Cica, Vale, Loli dan Dinar yang sedari tadi mendengar dengan saksama kata sambutan Rafa. Sedangkan dari kejauhan tampak seorang gadis berdiri dan matanya tertuju pada Manda yang berdiri di depan panggung. Merasa ada yang memperhatikannya dengan cepat gadis itu berlari ke arah gudang.
Terdengar suara tepukan tangan membuat kelima gadis itu yang tak lain adalah Manda dkk merasa lega setidaknya mereka sudah bisa duduk dan menyaksikan acara ulangtahun sekolah mereka. Sedangkan Rafa dan yang lainnya menuruni anak tangga panggung. Rafa memutuskan untuk mengecek setiap stand apakah semuanya sudah lengkap atau tidak dan ia ditemani oleh Jordan serta Ari.
"Dina, gimana?" Tanya Rafa
"Aman terkendali,"
"Yang lainnya?"
"Aman!" Ucap mereka serempak
"Bagus,"
Rafa pun membalikkan badannya dan seketika ia terkejut saat melihat perempuan masa lalunya berdiri di hadapannya. Rafa melanjutkan langkahnya namun lagi-lagi langkahnya terhenti saat Manda yang menghalanginya untuk pergi padahal niatnya ingin menjauh dari Mutiara--mantan pacarnya itu.
"Pindah gue mau lewat!"
Manda menggeleng pelan. "Nggak-nggak! Lo nggak boleh pergi!" Larang Manda sambil merentangkan kedua tangannya
"Minggir Manda!"
"Nggak Rafa,"
"Lo mau apa sebenarnya?"
"Cuan,"
"Bukannya lo udah gue kasih?"
Manda mengernyitkan dahinya mendengar ucapan Rafa. "Belum! Kalau sudah mana mungkin gue malakin lo kayak gini lagian lo kenapa pikun kayak gini sih!" Ketus Manda.
"Lo siapa?" Tanya Mutiara sambil menunjuk wajah Manda
"Orang," jawab Manda singkat
"Gue lagi serius,"
"Gue juga serius! Lagian lo siapa nanya-nanya gue?"
"Gue orang masa lalunya Rafa,"
"Terus gue harus takut gitu? Masa lalu aja sok bangga,"
"Ngapain lo dekat-dekat sama Rafa?"
"Salah kalau gue dekat sama Rafa? Dia aja nggak keberatan masa lo yang panas,"
Rafa menarik tangan Manda untuk pergi dari sini kalau tidak sudah di pastikan mereka berdua pasti akan saling adu mulut. Mutiara mengepal tangannya erat saat Rafa membawa pergi Manda dari hadapannya. Di lihatnya Manda dan Rafa sudah menjauh, Vale dan Cica langsung menghampiri Mutiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafda||Perjodohan
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa lo mau menerima perjodohan ini?" -Amanda- "Sekalipun gue nolak mereka bakal tetap memaksa gue." "Tapi setidaknya mereka tahu kita menolaknya." "gue nggak mau di cap sebagai anak durhaka, kalaupun semuanya terjadi k...