Pagi ini Rafa bersiap-siap untuk berangkat ke SMA Kartika untuk mengikuti pertandingan basket. Sedangkan Manda masih bergulat dengan selimutnya. Hari ini sekolah Manda free karena semua guru pergi ke SMA Kartika untuk melihat tim Rafa yang akan bertanding nantinya.
Jordan, Vale, Al, dan Becca sudah berangkat duluan ke sana. Sedari tadi Rafa sudah berusaha membangunkan Manda namun sayangnya gadis cantik itu tak kunjung bangun juga. Pertandingan basket akan di mulai pukul delapan pagi nanti dan sekarang masih jam enam pagi.
Rafa tau ini masih sangat pagi namun ia tak mau terlambat tiba di sana. Pintu kamar mandi terbuka dan nampak bocah tengil itu keluar dengan handuk yang ia lilit di pinggangnya. Ia melangkahkan kakinya ke arah Rafa sambil bergoyang-goyang membuat Rafa menggelengkan kepalanya melihat adiknya itu.
"Bang Afa,"
"iya?"
"pakein baju dong,"
"sini,"
Tanpa basa-basi Arga langsung berjalan ke arah Rafa dan tak lupa ia mengambil baju yang telah di siapkan Rafa tadi untuk ia gunakan. Sebenarnya Rafa baik asalkan Arga tidak suka mengusilinya kayak semalam bocah itu menyembunyikan sempak Rafa dan berakhir Rafa memarahinya.
Perlahan Rafa menuangkan bedak ke atas telapak tangannya lalu di usapkannya di perut Arga. Setelah selesai ia pun memakaikan baju serta celana adiknya, tak lama kemudian kini Arga telah selesai berpakaian. Di lihatnya tubuhnya sudah wangi dan bersih, bocah tengil itu mendudukkan tubuhnya.
"bang Afa, Gaga mau nanya dong,"
"nanya apa?"
"abang Afa punya bulu ketiak nggak?"
Rafa mencoba untuk menahan tawanya mendengar pertanyaan Arga. "emangnya kenapa?"
"ya nggak kenapa-napa tadi Gaga lihat bulket bang Ali panjang dan lebat kayak sapu ijuk,"
"husst! Nggak baik kayak gitu! Mending lo pergi ke bawah terus sarapan,"
"tapi bang Afa jawab dulu peltanyaan Gaga,"
"nanti gue jawab,"
Arga pun mengangguk pelan dan bergegas berlari keluar kamar. Saat Arga baru saja keluar tiba-tiba Rafa terkejut saat merasakan seperti ada yang memeluknya dari belakang dan yang memeluknya adalah Manda si gadis kebo. Perlahan Rafa membalikkan badannya dan tersenyum melihat wajah cantik istrinya.
Sedangkan Manda mendongakkan kepalanya dan menatap kedua mata Rafa yang sedang memperhatikannya. Terlihat sangat jelas mata Manda sembam entah apa yang terjadi semalam dengan Manda. Semalan Rafa baru saja selesai dengan pekerjaan kantornya pukul dua dini hari dan ia mendapati istrinya sudah tertidur nyenyak dengan kondisi mata yang masih terlihat normal.
"kenapa?" tanya Rafa sembari membelai rambut Manda
"gendong,"
"gendong?" beo Rafa
Manda mengangguk pelan. "iya, aku mau di gendong sama kamu."
Rafa pun mengiyakan kemauan Manda dan gadis itu merentangkan kedua tangannya. Saat Rafa mengendong Manda ia tak merasa berat malahan tubuh Manda terasa sangat ringan padahal biasanya ia ngos-ngosan menggendong istrinya. Berbeda dengan Manda yang memeluk leher Rafa.
Perlahan Rafa mengusap rambut Manda membuat istrinya merasa enak dan nyaman. Entah kenapa pagi ini Manda terlihat Manja padahal biasa-biasanya ia tak seperti ini. Mungkin istrinya lagi datang bintang, pikir Rafa. Karena, Manda kalau halangan kalau bukan mode galak ya mode manja atau nggak badmood.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafda||Perjodohan
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa lo mau menerima perjodohan ini?" -Amanda- "Sekalipun gue nolak mereka bakal tetap memaksa gue." "Tapi setidaknya mereka tahu kita menolaknya." "gue nggak mau di cap sebagai anak durhaka, kalaupun semuanya terjadi k...