Part 15

1.1K 181 27
                                    

Happy Reading
.
.
.

Senin pagi menyapa siswa siswi SMA Wijayakusuma dan SMA Rajawali. Hari Senin yang tidak disukai ke banyakan manusia di bumi ini.

Zai, Billa, Jenny dan Raya sudah stay bay didepan parkiran. Bersandar pada mobil hitam milik Raya. Mereka berempat menunggu para lelaki dan menunggu sang oknum yang akan menjadi bahan pembicaraan satu sekolahan.

"Anjir anjir." Umpat Billa.

Jenny menoleh, "Lo pagi pagi udah ngumpat aja, kenapa?"

"Anjing! Ni anak ga bisa diem ngintil Mulu." Gerutu Billa. Tak menggubris pertanyaan Jenny, ia fokus akan game di ponselnya.

"Ini si Kuda Nil kenapa lama amat datengnya ya?" Gerutu Zai yang lelah menunggu Dio, Aiden, Agam dan Vian.

"Kayaknya kita deh yang kepagian datengnya." Balas Jenny.

"Kepagian apaan? Udah jam set7 juga." Sanggah Zai dengan wajah kesal yang ketara, "Ini juga si onoh ga dateng-dateng?"

"Sumpah ya, main game aja kayaknya susah banget. Lo diem bisa ga? Noh Dateng noh!" Billa yang sedari tadi fokus dengan game ponselnya sedikit terganggu akan gerutunya Zai. Billa juga menunjuk gerombolan yang sedari tadi di tunggu mereka.

Suara deruman motor sport bergerumuh di parkiran sekolah dan menjadi objek mata siswi siswi. Gerombolan Vian memarkirkan motornya tidak jauh dari parkiran mobil Raya. Dan tidak lama gerombolan SMA Rajawali, tamu yang ditunggu-tunggu datang.

Berbeda dengan kedatangan gerombolan Vian yang disoraki oleh siswa siswi, kedatangan anak SMA Rajawali alis gerombolan Reza serta Kayla semua siswa siswi SMA Wijayakusuma maupun Rajawali sendiri berbisik-bisik tidak jelas.

Tidak jauh beda dari sang target yang sudah keringat dingin sejak turun dari mobil. Tentu admin lambe turah milik SMA Wijayakusuma tidak berikan satu postingan saja. Pagi tadi admin tersebut memposting sesuatu yang membuat mereka sedikit melakukan tindakan tunduh-menuduh terhadap teman. Posting itu adalah sebuah foto siluet belakang sang target. Meskipun hanya bagian belakang saja, mereka dapat melihat dengan jelas dan menerka-nerka.

Dan disini Zai ditugaskan akan menguak serta memberhentikan kekepoan semuanya. Ya di pagi ini di detik ini. Zai berjalan menuju si oknum dengan tersenyum.

"Halo, Sella. Apa kabar?" Sapa ramah Zai. Perlu diberi penghargaan akting Zai sangat bagus.

Sella membasahi tenggorokan dan bibir nya yang terasa kering, "Ba-"

"Ngapain Lo kesini?!" Sela Silfi memotong ucapan Sella.

Zai menaikan alisnya, "Huh? Nyapa lah, ga bisa bahasa manusia ya?" Ujar Zai santai tapi tidak dengan Silfi yang sudah dikuasai emosi.

Kayla menarik tangan Silfi ke belakangnya, "Lo kalau cari ribut jangan sekarang."

"Gue ga cari ribut kok, gue cuma mau nyapa aja sama Sella kan. Dia baik ga gitu kan habis di gempur masa ga cape, ya ga Sel?" Balas Zai dengan nada akrab serta sedikit dikeraskan agar semuanya mendengarnya.

Seketika semuanya ramai setelah mendengar ucapan Zai. Banyak mereka yang berasumsi bahwa gadis yang di postingan tweet lambe turah adalah Sella.

"APA MAKSUD LO HAH?!" Sentak Silfi mendorong bahu Zai sampai Zai sedikit tersurung ke belakang.

Bella seketika langsung menahan Zai agar tidak jatuh. Jenny pun mendorong bahu Silfi membalaskan tindakan tersebut.

"Jangan dorong-dorong bisa hah?!" Jenny menatap tajam kearah Silfi.

TEENAGER | End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang