HAPPY READING
Raya saat ini duduk anteng di dalam kelas. Sendirian. Karena banyak orang yang ingin mendekatinya tetapi segan karena auranya yang dingin dan pendiam.
"Kenapa telat?"
Kemunculan Vian mengagetkan Raya yang sedang melamun. "Lo dari mana?" Bukannya menjawab tetapi Raya menimpalinya dengan pertanyaan kembali.
"Hmm? Tadi baru selesai ngawasin anak-anak yang telat, ada temen Lo juga baru selesai dihukum."
Raya menoleh, "Temen gw? Temen Lo juga kalik!" Sungut Raya.
Vian terkekeh. Vian ini sebenarnya sudah menganggap Raya Adiknya sendiri walau dulu ada rasa tetapi segera ia tepis. Vian tidak ingin pertemanan mereka akan hancur karena masalah cinta.
Setelah itu Raya diam. Vian pun diam. Ya begini lah mereka jika di satukan tetapi mereka nyaman dengan suasana ini.
Dilain sisi ada 3 anak vs 4 anak yang sudah selesai membereskan hukuman mereka dan sedang bersantai ria di kantin. Padahal waktu bell masuk sudah berbunyi sejak tadi tetapi mereka memilih berada di kantin.
emang ga kapok mereka ini.
"Sella gimana kabar nya?" Celetuk Nathan tiba-tiba kepikiran tentang masalah Sella yang waktu lalu terjadi.
"Dikeluarin lah." Jawab Zai.
"Beneran? Anjay!"
"Kenapa ga terima Lo?" Jenny menatap malas Nathan.
Nathan menggeleng, "Bukannya ga terima tapi ngeri aja gitu."
"Kalian ga marah gitu? Atau gimana gitu? Kan mereka komplotan Lo." Saut Zai.
"Ngapain marah? Bukan urusan kita." Ucap Kris.
"Yes benar! Dan juga kita-kita nih sebenarnya ga suka sama mereka. Mereka aja yang suka deket-deket sama kita." Saut Al.
"Kalau ga suka kenapa pas masalah Raya di tuduh Lo pada marah-marah?" Tanya Jenny.
"Kita ga marah-marah anjay cuma ingin meleraikan. Dan seandainya kita bantuin mereka atau apalah itu hanya sebatas sesama anak Rajawali aja, udah." Ujar Nathan.
Jenny, Zai mengangguk mengerti.
"Btw sejak masalah itu Kayla dan antek-anteknya ga bikin masalah sama kita ya?" Tanya Billa tiba-tiba.
"Eh! Iya ya? Ya syukur deh! Mau tobat sebenarnya gw ini, takut Mak bapak gw ngamok lagi. Ngeriii." Ujar Jenny.
"Alah! Ribut-ribut aja suka lu." Zai menempeleng kepala Jenny.
"Aduh! Sakit bangkek!" Jenny pun membalas dengan hal serupa.
"Argh! Ngapain sih!" Teriak Zai.
"Bil! Kek gini tu sering terjadi ya?" Tanya Nathan bisik-bisik terhadap Billa.
Billa yang memang sejak awal fokus dengan makanannya pun tersentak dan menganggukkan kepalanya.
"Hooh, tapi biasanya ada personil lagi Dio sama Aiden."
Nathan mengangguk. Menatap ngeri kearah Jenny dan Zai. Ia langsung berpikir tentang Raya dan lainnya yang menghadapi mereka bagaimana rasanya.
###
Waktu istirahat tiba!
Jenny, Zai, dan Billa sudah anteng duduk di bangku depan kelas Raya. Menunggu Raya keluar. Tapi Zai malah berdiri di depan pintu dan mengeluarkan kepalanya melihat dalam kelas dan berteriak memanggil Raya dengan suara cemprengnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
TEENAGER | End
Teen FictionApa jadinya musuh bebuyutan dijadikan satu? Spooky dan Swart adalah musuh bebuyutan. Tidak ada api kalau tidak ada asap. Kedua kubu itu berbeda sekolah tapi masih saja ada pertentangan antara keduanya apa lagi saat kedua sekolah mereka dijadikan sa...