Happy reading
.
.
Typo tandain
.
."Nih! Surat yang udah gw foto copy!"
Emma dan Olivia baru saja memasuki ruang OSIS. Menyerahkan tumpukan kertas HVS yang mereka foto copy kepada Vian.
Surat undangan khusus untuk orang tua dan akan ditandatangani hari ini oleh kepala sekolah.
Vian mengecek hasil foto copy dengan cepat satu persatu. Ia mengangguk bahwa hasil semuanya sempurna tanpa cacat. Setelahnya ia membagi tugas. Setelah mendengar ucapan Jenny kemarin kepadanya yang membuat Raya kerja rodi. Ia jadi tidak memberi banyak tugas kepada Raya.
"Gw bagi tugas! Emma sama Bara gw minta tolong buat anterin ini ke kepala sekolah dan minta tanda tangannya."
"Olivia, Kevin gw minta tempel brosur area gedung kelas 10. Era, Arhan tempel area gedung kelas 11. Gw--"
"Kok Lo bagi ke anak-anak lainnya sih, Yan? Terus Raya kerja apa coba? Padahal kan ini juga ada hubungannya sama dia!" Lontar Nia memotong ucapan Vian.
"Gw sama Raya tempel area mading, kelas 12 sama SMA Rajawali. Puas?" Lanjut Vian menatap datar Nia.
"Kita emang sebaya tapi kalau udah ada ruang OSIS tolong hargain gw sebagai ketua kalian dan jangan motong ucapan gw!" Tutur Vian datar.
Nia meneguk ludahnya kasar. "Ma-maaf Yan."
Vian masa bodo ia diam tanpa menyauti ucapan Nia.
"Lo buta apa ga sih? Lo ga liat? Ni surat siapa yang buat? Tu tumpukan proposal siapa yang buat? Ni ide classmeet sampai sempurna kek gini siapa? Tu liat barang-barang yang beli siapa coba hah? Lo aja disuruh buat beliin HVS di koperasi aja ga mau! Bisa nya bacot aja! Sana Lo pergi kita ga butuh orang banyak bacot!" Seru Emma marah.
Olivia menahan Emma agar tidak mendekat kearah Nia yang duduk santai tanpa wajah bersalah.
Vian menghela nafas. Saat ada kegiatan classmeet atau lomba pasti ada aja anggotanya yang saling bertengkar.
"Biar gw aja semua, semua gw kerjain kalian santai-santai aja. Nanti juga hadiahnya buat aja." Celetuk Raya. Berdiri dan membawa brosur lalu pergi keluar.
Vian terkejut, Raya biasanya akan diam jika ada anggota yang menyinggung dirinya seperti hal ini tetapi sekarang ia malah menjawab dan sepertinya ia marah. Vian berdiri untuk menyusul Raya.
"Gw minta Lo Nia buat minta maaf sama Raya. Gw harap kedepannya Lo jangan semena-mena, ga cuma buat Lo buat semuanya."
Vian langsung keluar dan mengejar Raya.
Emma, Bara, Olivia, Kevin pun keluar dengan membawa brosur. Era dan Arhan pun mengikuti Kakak kelasnya yang memiliki tugas yang sama dengan membawa brosur dan keluar.
Nia mendengus, ia di tinggalkan dengan macam-macam tatapan dari anak anak OSIS.
"Ray!" Vian berlari menyusul Raya yang sudah berjalan jauh.
"Apa?"
"Nia udah gw marahin, jangan marah." Ujar Vian berhasil mengejar Raya dan berjalan di sampingnya.
"Ga marah cuma kesel aja."
"Gw minta maaf kalau gw nyerahin semua tugas ke elo."
"Ga apa-apa, emang tugas gw."
Vian diam tidak membalas lagi pasti akan dijawab sekenanya lagi oleh Raya. Mereka berdua pun berjalan menuju ke area mading karena lokasi sebelum menuju ke gedung anak 12 melewati area depan dan mading terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEENAGER | End
Teen FictionApa jadinya musuh bebuyutan dijadikan satu? Spooky dan Swart adalah musuh bebuyutan. Tidak ada api kalau tidak ada asap. Kedua kubu itu berbeda sekolah tapi masih saja ada pertentangan antara keduanya apa lagi saat kedua sekolah mereka dijadikan sa...