Happy Reading
.
.
Typo tandain
.
.Saat ini suasana di ruangan rawat Raya ramai akan orang yang menjenguknya. Bahkan tanpa disadari mereka berteriak tanpa ingat tempat bahwa ini rumah sakit untungnya Raya sudah sadar sepenuhnya hanya saja masih merasakan lemas. Sedari tadi juga Raya hanya tersenyum geli melihat tingkah laku mereka, 2 kubu yang mulai bersatu ini.
Mereka bisa berada disini dikarenakan kabar dari Jenny dan Kris yang mengatakan bahwa Raya sudah sadar. Saat itu pula Vian, Agam, Aiden, Dio, Nathan, Al, Billa dan Zai langsung izin untuk pulang terlebih dahulu karena hari ini waktu mereka untuk latihan acara Movie Night dan bebas jika sudah mendapatkan izin dari guru pendamping.
Reza yang sudah berada dirumah pun langsung tancap gas walau sempat di cegat oleh sang Mama meminta penjelasan karena melihat sang anak terburu-buru pergi kembali padahal baru saja tiba.
"NATHAN! JANGAN FOTO-FOTO ELAH! NGAIB MULU YA LO KERJAANNYA! SINIIN GAK HP LO!" Teriak Zai menggelegar.
Nathan menutup telinganya karena mendengar suara melengking dari Zai, "Sttt! Diem deh Lo Zai! Kek suara bagus-bagus aja makanya teriak teriak."
"BODO! SINIIN HP LO ANJING! HAPUS GAK TU FOTO!" Mata Zai menatap tajam Nathan.
Sepertinya peran Jenny akan digantikan oleh Nathan. Pikir mereka.
Nathan tertawa mengejek, "Sayang kalau di hapus bisa buat takut-takutin tikus di rumahnya Dio."
"Bangkek! Gue diem ya dari tadi kena juga." Kata Dio.
"Sabar ya Yo, emang pantas kok." Ujar Billa santai sembari memakan jajanan yang mereka bawa.
"Loh! Bukannya itu buah tangan buat Raya sama Jenny kenapa Lo makan Billa?" Tanya Aiden.
"Raya sama Jenny belum boleh makan chiki snack." Saut Kris.
"Nah! Makanya dari pada kita beli gak kemakan mending gue yang makan." Timpal Billa.
"La kamu aneh beli buah tangan chiki snack di indotrade. Jenguk orang sakit buah tangannya buah-buahan atau gak roti susu makanan bergizi gak Chiki Snack begini." Ujar Al.
"Ih! Kenapa pada marahin gue sih?! Zai tuh semua ini kan mau Zai bukan gue, gue cuma mau makan aja gara-gara tadi Reza marahin kita bawa ini." Billa cemberut.
"Modar Lo!" Seru Nathan yang dimana ia berada di belakang tubuh Reza untuk berlindung dari Zai.
Hal ini membuat Al yang niatnya menasehati malah kelimpungan karena Billa kesel dengannya.
"Heh! Lu juga setuju ya Bambang gue beli ini." Sungut Zai tidak terima jika ia disalahkan.
"Heh! Ini rumah sakit jangan teriak-teriak berisik tahu gak?! Kasian Raya sama Jenny lagi sakit masih aja ngeliat Lo berdua ribut!" Ujar Vian datar.
Mereka pun langsung terdiam menatap takut takut kearah Vian. Nathan dan Zai pun langsung kembali duduk anteng di sofa. Agam yang melihat mereka sudah anteng walau wajah tertekan hanya menggelengkan kepalanya.
Jenny dan Kris tertawa pelan di sebrang sofa. Reza hanya menggelengkan kepala memaklumi dan Raya malah merasa terhibur tentang pertengkaran mereka. Tiba-tiba ia teringat seseorang yang menjadi dalang semua kejadian ini.
"Reza, Gabriel bagaimana kabarnya?" Tanya Raya.
Reza langsung menoleh kearah Raya, tidak hanya Reza tetapi semuanya.
"Hmm? Di penjara sekarang. Semua udah diurus sama Ayah aku."
"Ray, Lo kenapa masih tanya-tanya si bajingan itu sih? Udah gak usah mikirin tu orang yang gak berguna deh." Sungut Jenny.

KAMU SEDANG MEMBACA
TEENAGER | End
Novela JuvenilApa jadinya musuh bebuyutan dijadikan satu? Spooky dan Swart adalah musuh bebuyutan. Tidak ada api kalau tidak ada asap. Kedua kubu itu berbeda sekolah tapi masih saja ada pertentangan antara keduanya apa lagi saat kedua sekolah mereka dijadikan sa...