Part 39

293 56 22
                                    

Happy Reading
.
.
Typo tandain
.
.

Cklek

Raya dan Jenny terkejut, menoleh menatap seseorang yang membuka pintu. Anak buah Gabriel berjalan mendekati Raya dan melepas rantai tangan Raya yang menyatu pada palang dibelakangnya.

"Raya mau dibawa kemana?" Tanya Jenny takut.

"Lo disini aja, bos mau ketemu sama ni orang." Ujar pria dengan tubuh kekar dan rambut gondrong tersebut.

"GAK! RAYA GA BOLEH PERGI!" Terbaik Jenny menolak.

"Ishh! Diem deh Lo! Kalau Lo berisik gw lakban mau?!" Bentak pria tersebut.

Raya menggeleng menatap Jenny untuk diam dan menurut. Lalu Raya dibawa dengan kasar oleh pria tersebut keluar dari kamar dan meninggalkan Jenny disana sendirian.

Raya dibawa ke salah satu ruangan yang berada di lantai 3 dan paling ujung. Mereka melewati lorong-lorong gelap dan disekitar lantai 3 sangat sepi bahkan tidak ada seorang pun lewat disini.

Tok

Tok

Tok

"Bos saya membawa Nona." Ujar Pria tersebut.

"Masuk."

Cklek

Terlihat Gabriel duduk di kursi kebesarannya dan sedang mengurus berkas-berkas yang ada. Ruang kerja yang sama suramnya seperti diluar.

Raya masuk dan berdiam diri. Pria yang mengantarnya keluar begitu saja meninggalkannya berdua dengan lelaki didepannya ini.

Ia hanya berdiri diam tidak berani bergerak se inci pun. Ia harus tetap waspada walau ia mengenal Gabriel.

"Bagaimana kabar mu?" Tanya Gabriel sudah berada di depannya.

Membuat Raya mundur beberapa langkah karena terkejut. Langkah kakinya tidak terdengar padahal hanya Raya tinggal berpikir sejenak tetapi Gabriel sudah berada didepannya dengan cepat.

Raya hanya diam dan mengalihkan pandangannya enggan menatap mata Gabriel yang sangat sangat dekat dengannya.

"Janganlah diam saja bukannya ini pertemuan pertama kita setelah kita tidak bertemu? Kau tidak merindukanku?" Ujar Gabriel dengan posisi yang masih sama.

"Jangan mendekat!" Raya menatap tajam mata Gabriel saat Gabriel semakin mendekatkan wajahnya kepada wajah Raya.

Gabriel menyeringai tipis, lalu ia majukan wajahnya dan memeluk tubuh Raya. Ia letakkan kepalanya pada pundak Raya. Pelukan tersebut semakin erat saat Raya tegang karena pelukan ini.

Diam-diam Gabriel memotret dari arah belakang dan mengirimkan kepada seseorang.

Ckrek

"Lepasin gw! Lo mau apa hah?!" Desis Raya.

Ia menggerakkan tubuhnya agar pelukannya dapat terlepas. Tetapi malah semakin erat pelukannya.

"Gw kangen sama Lo! Lo ga kangen sama gw?" Tanya Gabriel, ia longgarkan pelukannya dan menatap Raya lekat.

"Lo kenapa mau nyerang sekolah gw sama anak Swart?" Tanya Raya balik ia tidak sama sekali menjawab pertanyaan Gabriel.

Pelukan itu terlepas dan Gabriel menjauh. Menatap Raya dalam diam. Ia berjalan menuju jendela.

"Lo tau setelah Lo pergi dari rumah sakit jiwa itu, Mama gw meninggal karena bunuh diri. Lo tau kan kenapa Mama gw gila dan harus ke rumah sakit jiwa." Ujar Gabriel menoleh menatap Raya.

TEENAGER | End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang