Part 57

433 55 4
                                    

Happy Reading
.
.
Typo tandain
.
.

Reza, Kris, Nathan, dan Al langsung turun sedari peserta  dance SMA Wijayakusuma selesai. Ya mereka berniat menemui keempat gadis mereka. Mereka? Bukannya masih dua ya? Diikuti oleh Vian, Agam, Aiden, dan Dio.

"Argh! Rayaaaaaaaa!!!! Lo sumpah gila banget pertama kali gue liat Lo kek gitu." Teriak heboh Emma.

Raya tersenyum malu. Sebenarnya ia kurang PD kalau tampil dance seperti itu. Jika pun ada lomba saja ia menolak ikut serta dan biasanya yang mengikuti lomba dance adalah ketiga sahabatnya ini.

"Cuma Raya aja nih?" Tanya Jenny yang disetujui oleh Zai dan Billa. Ketiganya menatap Emma.

Emma pun kikuk ditatap intens oleh Zai, Jenny, dan Billa. Ia menyengir sembari menggaruk-garuk tengkuknya.

"Kalian juga bagus banget, keren, kompak banget, itu lagu yang kalian lombakan kemarin kan? Kemarin gue mau nonton tapi gak jadi karena ada urusan OSIS untungnya kalian nampilin lagi, hehehe." Ujar Emma gugup.

Jenny, Zai, Billa, dan Raya tertawa melihat tanggapan Emma.

"Wah ciwi ciwi panas ya? Cape ya? Sini Abang pijetin." Ujar Dio tiba tiba datang bergabung.

"Diem deh! Kek bapak bapak mesum Lo." Saut Zai menatap tajam Dio.

"Eh, gue pamit ya mau ke depan lagi." Pamit Emma setelah melihat gerombolan lelaki mendekati mereka.

"Lo sih dateng-dateng kan Emma pergi." Sungut Zai.

"Kalian hebat." Puji Al kepada keempatnya.

"Gak nyangka Raya bakal ikutan." Ujar Nathan.

"Kalau gak kita paksa mana mau si Raya." Ujar Jenny sembari mengeratkan jaket yang diberikan oleh Kris.

"Nanti aku suruh Mama Riana simpan baju kamu kek gini." Ujar Kris datar.

"Loh? Jangan dong! Kalau gitu aku mau pakai apa? Semua baju ku gini semua tauu."

"Gue beliin." Ujar Kris dengan nada tidak mau di bantah sama sekali. Setelah itu Kris pergi menuju ke arah lapangan dengan raut datar.

"Hayolo." Jenny mendelik kesal melihat Aiden dan Dio yang tengah mengejeknya.

"Tadi tu jaket kamu kasih ke aku aja. Lempar ke arah ku gitu." Ujar Al kesal.

"Hah? Gue aja gak tau Lo duduk di mana Al." Jawab Billa.

"Oh iya ya." Cengir Al.

"Goblok." Umpat Aiden ditunjukkan untuk Al.

Al melirik Aiden, "Iri ya bos?"

"Dih! Iri kok sama tai kuda."

"Awas ya Lo den!"

"Udah sana, semangat." Ujar Billa.

"Okedeh, aku kesana dulu bye bye." Ujar Al full senyum karena telah disemangati oleh Billa.

"Kamu gak mau semangatin aku?" Tanya Nathan setelah melihat adegan Al dan Billa.

"Ngapain?" Tanya balik Zai sembari mengambil minuman yang disediakan untuk para peserta lomba.

"Oh gitu?"

"Canda canda, semangat yaa." Cengir Zai. Zai takut kalau Nathan memelintir kepalanya di ketiaknya. Sudah cukup sekali ia tidak ingin merasakan dua kali.

"Kenapa pakai baju itu? Keknya Lo banyak baju putih yang panjang-panjang kek Billa apa gak Zai." Ujar Reza.

"Hmm? Gue mau pakai ini." Ujar singkat Raya.

TEENAGER | End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang