Part 46

384 57 8
                                    

Happy Reading
.
.
Typo tandain
.
.

"Bacot Lo pada, langsung serang!"

Serentak setelah ujaran Deri anak SMK 41 langsung menyerang Swart yang langsung memasang kuda-kuda melawan mereka.

Mereka saling baku hantam satu sama lain. Ada yang satu lawan satu dan ada yang keroyokan. Devan dengan gesitnya dan dengan sekuat tenaga ia melawan Deri, sudah beberapa kali Deri tumbang karena kekuatan yang tidak sebanding ini.

"Lagi dan lagi Lo kalah dari gue, Der." Ujar Devan saat Deri tumbang ketiga kalinya karena ia dapat meninju ke area perutnya.

"Brengsek! Diem Lo! Gue gak akan kalah gitu aja!" Deri bangkit kembali dan meninju Devan yang untungnya langsung menghindar.

Bintang melawan dua orang dengan senang. Yudha dan Johan, lelaki yang menculik Raya serta Jenny waktu itu. Bintang adalah lelaki yang paling menyeramkan di Swart karena saat bertarung, ia seperti psikopat. Ia akan membabi buta lawannya sampai ia mati. Dan kebiasaan Bintang yang kadang tidak bisa diterima anak Swart adalah ia suka menghirup darah orang yang sudah ia tewaskan.

"Lo mau lawan gue? Gue harap Lo gak salah pilih, bro." Ujar Bintang dengan senyum miring.

"Lo yang salah pilih lawan kita." Ujar Yudha.

"1 vs 2 kelihatan yang bakal menang siapa, bro." Ujar Johan.

Bintang tertawa, "Baiklah, mari kita buktikan." Ujarnya penuh nada mengerikan.

Yudha dan Johan langsung menyerang Bintang yang masih diam di tempat, hanya menatap mereka tanpa ekspresi tetapi jelas matanya ada binar yang aneh menurut Yudha dan Johan.

Bintang langsung menghindar dan memukul tengkuk Yudha dengan sikunya tidak lupa ia menendang dagu Johan dengan kakinya dengan sekali gerakan saat keduanya mendekat.

"Sangat menyenangkan." Gumam Bintang.

Asep melawan Ilham dengan mudah walau badan mereka tidak sebanding. Ilham memiliki badan besar sedangkan Asep badannya kecil tetapi tinggi. Walau begitu tentu Asep dapat menumbangkan Ilham dan anak Sparrow lainnya dengan cepat.

Asep langsung menendang alat vital Ilham dan menendang punggung Ilham sampai Ilham tersungkur ke tanah. Ia membalikkan badan Ilham dan ia duduki Ilham lalu ia tinju perutnya dengan membabi buta.

"Rasain Lo!" Asep berdiri setelah Ilham jatuh pingsan karena ia langsung menghantamkan kepala Ilham kepada tanah dan langsung pingsan dengan mudahnya.

Ia melihat sekitar yang sudah ditangani beberapa anak Swart yang ada disini dan ternyata mereka dibantu juga oleh anak Wijaya yang mulai ikut bertarung. Walau mereka tidak sebanding karena ia mulai melihat pria berbaju hitam dan kekar mulai menyerang anak Swart serta Wijaya membantu anak Sparrow.

"Argh! Sialan! Lo main curang dasar Sparrow sampah!" Umpat Devan karena ia dipukul oleh seseorang berbaju hitam.

"Asep! Hubungi Reza secepatnya dan kabari anak Swart lainnya harus secepatnya datang kesini!" Pekik Devan setelah lolos dari pria berbaju hitam tersebut.

Asep mengangguk dan langsung menghindar kebelakang masuk kedalam gedung dan mengabari Reza.

"Halo?"

"Rez! Sparrow nyerang Wijaya. Jumlah mereka lebih besar dari kita. Udah banyak korban anak Wijaya sama anak Rajawali yang kena. Gw udah minta tolong buat anak anak yang masih ada di Rajawali ke sini, tapi saat ini mereka belum datang."

"SEP! ADA SANDERA DI DALAM MOBIL! ANAK WIJAYA!" Teriak Septi terengah-engah.

"Kita bakal kesana, handle mereka jangan sampai masuk ke area SMA lebih dalam dan pastikan melindungi perempuan-perempuan di sana bawa mereka ketempat aman."

TEENAGER | End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang