Happy Reading
.
.
.
Typo tandain
.
."Sini duduk disamping Mama sayang."
Okey Jenny mempunyai firasat yang tidak baik karena Mama nya jarang sekali memanggil dirinya dengan kaya Sayang jika tidak ada alasan.
Duduk diapit oleh kedua orang tua dengan Mama Riana berada di sebelah kiri dan Papa Wriston berada di sebelah kanan. Didepannya ada Kris yang duduk sendirian dan kedua orangtuanya duduk berdua.
Okey suasananya mulai serius.
"Langsung intinya saja, kami sudah sepakat Kris akan di jodohkan dengan Jenny."
Petir di siang bolong. Jenny sumpah terkejut sampai ingin menjadi batu saja. Apa-apaan ini? Matanya menatap Kris yang hanya diam saja seperti sudah diberi tahu dan setuju-setuju saja. Kris tidak ingin melawan dan menoleh perjodohan ini kah?
Kecemasannya yang ia alami tadi ternyata menjadi nyata. Mau menangis saja ia tolong bawa Jenny keluar dari sini!
"Ma?"
"Sudah diam kamu menurut saja. Kris juga sudah setuju! Kris itu sudah Mama anggap anak sendiri. Dulu kan kalian temenan pas SD jadi sudah kenal satu sama lain."
Jenny ingin menangis saja rasanya.
"Papa?"
"Kalian jalani saja terlebih dahulu."
"Kris! Lo setuju?" Tanya Jenny.
Mama Riana menyentak tangan Jenny kasar, "Jenny bahasa mu!"
Dan Jenny bodo amat dengan bentakan sang Mama.
"Ma! Ini ga adil buat Jenny! Kris Lo kek nya udah tau kan? Dan kenapa Lo ga nolak hah? Mau Lo di acap sebagai penghianat SMA Rajawali hah?!"
"JENNY!"
"APA?! MAMA SELALU MENUNTUN JENNY HARUS SEPERTI APA DAN MENGATUR SEMUA KEHIDUPAN APA YANG AKAN DI JALANI JENNY! DAN INI PERJODOHAN BAHKAN JENNY BELUM DENGER SAMA SEKALI! DAN MAMA DAN AYAH SUDAH SETUJU?"
"Bahkan sepertinya hanya disini Jenny yang tidak tahu apa-apa!"
"Mama dan Mama Carlina sudah memiliki niat untuk menjodohkan anak anak kita kelak. Jadi ini saatnya kami kabulkan keinginan kami."
"YA KEINGINAN MAMA! BUKAN KEINGINAN AKU! MAMA JAHAT! JIKA JENNY DULU BISA MEMILIH JENNY GA MAU JADI ANAK KELUARGA INI! PAPA JUGA JAHAT! SEMUA JAHAT!"
Jenny berlari keluar rumah dan menghentikan taksi yang tepat jalan di depannya.
"JENNY AGUSTINUS! BERHENTI KAMU!" Teriak Mama Riana yang sudah tidak dapat menahan emosinya kembali.
"Maaf malah menjadi kacau begini acara kita." Ujar Papa Wriston menunduk meminta maaf kepada keluarga Pamurya.
Nic menggeleng, "Santai saja. Ku kira Jenny sudua diberi tau sebelumnya."
"Apa kita batalkan saja? Sepertinya Jenny tertekan, Na." Ujar Carlina menatap sendu kearah perginya Jenny.
Carlina tau Jiak Riana sudah memiliki planning harus terlaksanakan. Dan salah satunya ini.
Riana menggeleng tegas, "Tidak! Perjodohan ini harus dilakukan! Biarkan nanti juga dia pulang sendiri!"
"Tante, Om, Bun, Yah, Kris kejar Jenny ya. Takutnya jika terjadi sesuatu dan biar Kris yang ngomong sama Jenny." Ujar Kris memecah kecanggungan.
Nic dan Carlina mengangguk, "Kejarlah. Hibur dia." Bisik Nic.

KAMU SEDANG MEMBACA
TEENAGER | End
أدب المراهقينApa jadinya musuh bebuyutan dijadikan satu? Spooky dan Swart adalah musuh bebuyutan. Tidak ada api kalau tidak ada asap. Kedua kubu itu berbeda sekolah tapi masih saja ada pertentangan antara keduanya apa lagi saat kedua sekolah mereka dijadikan sa...