Part 44

336 52 12
                                    

Happy Reading
.
.
Typo tandain
.
.

"Bos! Maaf kami tidak menemukan gadis itu, kami sudah mengitari wilayah kita sampai ke perbatasan." Ujar salah satu dari mereka menunduk berjongkok hormat.

Gabriel duduk di kursi kebesarannya sembari mengepulkan asap rokok yang ia hirup. Melirik bawahannya dengan tatapan datar dan dingin serta tajam. Gabriel melempar vas bunga yang ada di meja ke arah mereka.

Pyar

Untung, untung vas tersebut tidak mengenai mereka hanya terkena dinding disebelah mereka berbaris. Mereka semakin menunduk takut.

"Dasar tidak becus!" Decak Gabriel.

"Bagaimana keadaan gadis ku?" Tanya Gabriel setelah kembali duduk.

"Sepertinya dia pingsan bos karena sedari tadi dia tertidur." Ujar pria berbadan besar.

Gabriel mengangguk, "Bagaimana kabar dari wanita gila itu?"

"Sesuai rencana, kita bisa kesana sekarang bos."

"Oke, siapkan dan Raya akan ku bawa untuk di jadikan sandera dan menghancurkan si anak picik dari pria brengsek itu." Ujar Gabriel dengan senyum yang sangat menyeramkan.

"Baik bos."

"Jangan lupa panggil anak SMK 41 untuk bersiap dan kalian akan ikut untuk membabat semuanya."

"Baik bos!"

Semuanya pun langsung pergi untuk menyiapkan hal tersebut sesuai perintah. Gabriel berjalan ke arah ruangan dimana Raya di kurung.

Cklek

Tap

Tap

Tap

Gabriel berjongkok dan memegang dagu Raya tetapi tiba-tiba Gabriel di pukul rahang pipinya dan di tendang oleh Raya yang tangan serta kakinya sudah tidak terikat.

Gabriel meringkuk karena tubuhnya terkena besi hal ini menjadi kesempatan untuk Raya kabur. Saat ingin membuka pintu tubuhnya terangkat dari belakang berputar dan dijatuhkan secara langsung ke lantai.

Bruk

"ARGH!"

Teriak kesakitan Raya tubuhnya dibanting ke lantai tanpa ada alas apa pun.

"Bajingan!" Desis Raya menahan sakit di sekujur tubuhnya dan pusing yang mendera.

"Ini balasan karena Lo udah berontak sayang. Kalau Lo nurut dan gak banyak tingkah gue gak akan melakukan seperti ini. Lo bakal aman sama gue." Ujar Gabriel dengan posisi ia masih diatas Raya dan mengunci pergerakan Raya.

"Lepas!" Raya memberontak agar terlepas dari Gabriel tetapi nihil tenaganya tidak sebanding dengan Gabriel.

"Kalau Lo berontak terus terpaksa gue hari pakai cara ini, Ray." Ujar Gabriel mengambil sesuatu dari saku jaketnya.

"Mau ngapain Lo hah?! Lepas gak?!"

"Sstt! Ini gak akan sakit Raya, Lo tenang aja okey."

"GAK! ARGH! GUE GAK MAU GAK MAU AGRH!"

Gabriel menyuntikan sesuatu cairan ke tubuh Raya lewat lehernya. Awalnya Raya yang masih memberontak agar tidak disuntikan cairan tersebut tiba-tiba tubuhnya melemah dan matanya lama-lama terpejam.

"Nah! Kalau gini kan gue bisa bawa Lo dengan tenang. Come on baby kita akan bertemu dengan teman-teman mu."

Gabriel langsung menggendong tubuh Raya yang lemah keluar ruangan dan menuju ke mobil miliknya.

TEENAGER | End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang