Happy Reading
Typo bertebaranSudah 2 Minggu terlewati anak Rajawali bersekolah di tempat Wijayakusuma. Dan terhitung pula beberapa siswa siswi bulak balik ke dalam ruangan BK. Ternyata tidak hanya kelas 12 anak Wijayakusuma vs 12 anak Rajawali yang sering berantem ternyata kelas 11 anak Wijayakusuma juga bermasalah dengan kelas 12 anak Rajawali. Sampai-sampai guru BK angkat tangan karena setiap hari ada saja masalah di antara dua siswa siswi sekolah ini.
Memang benar niat bapak ibu guru menyatukan sekolah ini untuk mempererat tali persaudaraan. Tetapi baru 2 Minggu saja sudah sebanyak ini siswa siswi bermasalah. Anak yang biasanya pendiam saja bisa masuk ke dalam buku hitam BK.
Dan seperti biasa 4 gadis vs 4 cowok dari dua kubu yang berbeda sedang di interogasi tapi lebih tepatnya di hukum karena telah membuat keributan di depan sekolah. Baru pagi sudah ada saja yang berurusan dengan BK apalagi nanti siang? Sore? Lama-lama buku BK yang telah lama terbengkalai berfungsi semestinya.
Ya karena anak Wijayakusuma lagi dan lagi anak yang kalem attitude yang bagus dan sopan damai lah sekolah hanya ada beberapa saja yang mungkin bermasalah itu pasti tidak jauh dari nilai. Reputasi Wijayakusuma memang di atas rata-rata dan Rajawali dibawah rata-rata.
Kedua sekolah yang sama-sama memiliki kepala sekolah yang sama, organisasi yang sama dan atribut yang sama ternyata reputasi mereka jauh berbeda.
"Awas elah, gue mau disini. Cowo ngalah."
Saat ini merek sedang dihukum dan di suruh untuk berbaris. Dan lagi-lagi di saat berbaris saja sempat ada cekcok antara Zai dan Nathan.
"Kagak, gue di sini duluan kalau Lo tau." Tolak Nathan dengan wajah kesal.
"Kalau Lo cowo ngalah dong sama cewe." Zai mencoba memancing emosi Nathan.
"Ga ada hubungannya."
"Dih dasar banci."
"APA? BANCI?" oke sepertinya rencana Zai berhasil. Nathan sudah tersulut emosi.
"Iya! Kenapa? Ga terima?" Tantang Zai.
"Wah ga bener ni anak. Awas Al gue mau hajar ni cewe ga tau diri." Baru saja Nathan ingin maju dan menonjok Zai tetapi terhalang Al yang memang berniat menghalangi antara Nathan dan Zai. Bisa tambah panjang lagi nanti masalahnya meksipun mereka sudah biasa saja.
"Apa? Sini hajar kalau berani." Zai memasang wajah songong nya yang membuat Nathan menambah emosi.
"SIALAN LO! Awas Al gue kagak terima ya Anjing!" Teriak kesal Nathan. Al sebisa mungkin membawa Nathan menjauh dari Zai.
"APA-APAAN INI?"
Datang lah si Ibu Tini pengganti Pak Anggoro selaku guru BK. Bu Tini ini lebih killer dari pada Pak Anggoro karena ga akan kasih hukuman yang nanggung banget alis sekali hukuman dapat membuat murid itu kapok tapi itu bukan bagi mereka berdelapan.
"Kalian ini disuruh baris aja malah berantem. Mau saya PBB sekalian? Baris cepat yang benar!" Ujar Bu Tini tegas dengan tatapan setajam silet.
Langsung saja mereka semua baris dengan rapi. Dengan formasi barisan 4 kesamping yang diisi oleh Raya, Jenny, Vian, Nathan dan dibelakang mereka ada Kris, Zai, Billa, Al.
Bu Tini di depan mereka membawa buku hitam yang akan menulis kegiatan kenakalan siswa siswi di sekolah ini.Jenny menatap buku itu heran. Kemarin buku itu cover depannya sudah terlihat lecek tidak seperti buku didepan nya ini yang terlihat seperti baru.
Kayaknya ni buku baru deh. Berarti buku lama dah penuh otomatis Bu Tini lupa nih sama catatan yang dibuku lama. Batin Jenny yang memandang bulu hitam itu dengan lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEENAGER | End
Teen FictionApa jadinya musuh bebuyutan dijadikan satu? Spooky dan Swart adalah musuh bebuyutan. Tidak ada api kalau tidak ada asap. Kedua kubu itu berbeda sekolah tapi masih saja ada pertentangan antara keduanya apa lagi saat kedua sekolah mereka dijadikan sa...