Part 37

301 57 8
                                    

Happy Reading
.
.
Typo tandain
.
.

Reza mengendarai sepeda motor nya dengan kecepatan maksimal diikuti oleh Kris, Vian, Nathan, dan Al agar bisa mengejar mobil hitam yang membawa Raya dan Jenny.

Di persimpangan jalan tiba-tiba dari jauh lampu yang semula hijau berubah merah dan mobil hitam tersebut bisa melintasi lampu yang sudah mulai berubah warna menjadi merah.

Terpaksa Reza, Kris, Vian, Nathan dan Al harus mengerem untuk berhenti karena lampu berubah warna. Mereka tertinggal dibelakang.

"BRENGSEK!" Umpat Reza kesal.

"Cepet hijau anjir!" Decak Kris menatap lampu merah dengan kesal.

"Sial!" Desis Vian menatap tajam lampu merah.

Akhirnya lampu berubah menjadi hijau. Reza dan lainnya langsung tancap gas untuk mengejar mobil hitam tersebut. Meskipun mereka sudah tertinggal jauh, mereka tidak patah semangat mereka tetap melajukan motornya dengan cepat.

Tetapi nyatanya mereka tidak bisa mengejar lebih jauh lagi. Karena mereka benar-benar kehilangan jejak mobil hitam.

Mereka berhenti di perempatan. Kris membanting helmnya dengan kesal. Padahal hari ini mereka akan fitting baju untuk bertunangan.

"ARGH! SIAL!" Teriak Kris mengacak-acak rambutnya.

Vian menatap nanar kearah depan. Ia tidak bisa melindungi Raya. Ini semua karena salahnya. Vian memukul kepala yang tertutup helm.

"Gimana Rez?" Tanya Nathan.

"Markas!" Ujar Reza dingin.

"Vian ikut?" Tanya Al kepada Reza.

"Hmm." Deham Reza.

Akhirnya mereka memutar balik untuk menuju ke markas. Mereka akan merencanakan dan membahas semuanya di markas.

###

Sedangkan di markas ada 2 gadis dan 2 pria asing yang tiba-tiba ada disini. Sebenarnya tidak tiba-tiba karena mereka dibawa oleh Asep untuk kemari.

Tentu anak Swart sudah mengetahui soal diculiknya Raya dan Jenny karena diberitahukan oleh Nathan lewat pesan grup untuk mengumpulkan semua anak Swart di markas.

Dan untuk kenapa Asep membawa 2 gadis dan 2 pria yang nyatanya adalah Billa, Zai, Aiden, dan Dio ke mari karena saat di parkiran Billa dan Zai menangis tidak ingin pulang. Mereka ingin ikut menolong kedua teman mereka walau sudah dipaksa oleh Aiden dan Dio untuk pulang tetapi mereka tetap kekeh.

Dan karena Zai menghalangi Asep untuk dibawanya ke markas Swart. Bukan menghalangi tetapi Zai seperti ingin memalak Asep ditengah-tengah jalan parkiran motor.

"HEH! LO ANAK REZA KAN!" Bentak Zai tiba-tiba menghalangi jalan Asep untuk menuju ke motornya.

Asep terperanjat kaget, "Santai mba! Kaget gw mba."

"Lo anak Swart kan? Bawa gw ke markas anak Swart cepet! Gw ga mau pulang! Temen gw diculik masa gw enak-enakan pulang! Ga mauuuu." Rengek Zai.

"Heh! Zai ga usah aneh-aneh! Lo lanjut aja, biar gw bawa dia." Ujar Dio menggeret Zai untuk menjauh dari Asep.

"KITA TU KHAWATIR SAMA RAYA JENNY! LO PADA MALAH MAU BAWA KITA PULANG? MIKIR LAH ANJ!" Teriak Billa disela tangisannya.

Aiden yang ingin menggeret Billa pun tidak jadi karena Billa yang mengamuk tiba-tiba. Mana Billa dan Zai menangis dengan keras seperti diapa-apakan oleh mereka saja.

TEENAGER | End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang