Part 58

338 36 4
                                    

Happy Reading
.
.
Typo tandain
.
.

Hari Keempat perlombaan terakhir. Tiga hari berjalannya perlombaan dana dari pembelian tiket pengunjung melebihi batas perkiraan para anak OSIS.

Lomba hari ini sedikit santai karena diadakan di dalam aula kecil. Juri-jurinya pun para guru dan didampingi oleh anak OSIS. Karena lapangan sepi tidak ada kegiatan para OSIS membuat kegiatan bebas dengan menyetel musik yang keras bahkan ada yang ingin duet bernyanyi.

Setidaknya kegiatan hari ini masih bisa dinikmati oleh semua orang walau hari ini hanya lomba kecerdasan otak.

Saat ini pun seluruh siswa siswi sedang bernyanyi dangdut di tengah lapangan. Seorang siswi dari SMA Rajawali pun mendadak menjadi penyanyi dangdut dan disawer oleh teman temannya yang berjoget didepannya menggunakan daun seolah-olah itu adalah uang.

"Billa yuk ke bazar." Ajak Al menghampiri Billa yang sedang duduk santai bersama teman kelasnya memandang kawan-kawannya yang sedang berjoget.

"Gak mau ah! Mager." Tolak Billa.

"Gue traktir." Bujuk Al.

"YUK GAS!!"

"Traktir aja langsung semangat lo Bil." Celetuk Fitra teman kelas Billa.

"Sttt, diem deh. Yuk, Al."

Billa pun berjalan mendahului Al. Al yang berjalan dibelakangnya hanya menggelengkan kepalanya. Harus memaklumi semua tingkah gadis pujaannya ini.

"Ekhem! Mau kemana nih berduaan mulu?" Seru Zai yang baru saja turun dari tangga dan melihat Billa serta Al yang ingin berjalan didepannya.

"Mau ke bazar depan mumpung Al mau traktir." Ujar Billa dengan alis di naik turunkan.

"Idih!!"

"Iri yaaa..."

"Ngapain iri? Tinggal minta sama Nathan juga bisa gue. Kalau Lo kan harus nungguin Al nawarin kalau gak ya gak ada yang traktir soalnya bukan siapa-siapa." Ujar Zai.

"Bangsat ya Lo Zai!" Umpat Billa dengan wajah merah.

Jenny tertawa, "Makanya cepet-cepet minta Al nembak deh. Gue tau yaa kalian sering pergi gak bilang-bilang."

Billa hanya cemberut diam sembari melirik Al yang sedang menggaruk tengkuknya tidak gatal.

###

Akhirnya setelah terbebas dari dua manusia betina itu Billa dan Al bisa menuju ke stand bazar dengan suka cita.

Seperti saat ini Billa sedang antri makanan di stand kelas Raya. Ia juga melihat Raya yang sedang membantu teman kelasnya yang menjaga stand hari ini.

"Ray, kok Lo disini?" Tanya Billa setelah gilirannya untuk memesan.

"Hmm, gue bosen jaga lomba akhirnya gue disini aja bantuin kelas. Mau pesen apa?"

"Emm, Gimmari deh 5 yaa." Tunjuk Billa pada makanan yang terdapat gulungan Nori tersebut.

"Okey, nih Rp.15.000, yaa." Ujar Raya menyerahkan bungkusan pesanan Billa.

"Stand Lo hari ini temanya Nori semua yaa?" Tanya Billa.

"Iyaa, ide dari Kyomi anak jepang di kelas gue." Ujar Raya.

Billa mengangguk dan berakhir pamit, "Okey semangat Ray, gue kesana dulu."

"Hmm, semoga lo sama Al cepetan pacaran dah. Gak baik Al traktir Lo terus tapi gak ada hubungan apa apa." Ujar Raya dengan nada mengejeknya.

Anjir gak Jenny gak Zai gak Raya kenapa dahh. Kan gak harus pacaran kalau mau traktir. Batin Billa kesal.

"Udah?" Tanya Al lembut.

Keduanya berpisah karena Al yang ingin membeli air mineral dan Billa membeli Gimmari di stand Raya.

"Iyaa, makasih yaa. Yuk sekarang kita cari tempat duduk buat makan ini makanan." Ujar Billa semangat kembali.

Keduanya pun berjalan menuju tempat duduk yang berada di dekat taman. Setelah duduk Billa pun langsung membuka makanan yang ia beli dan memakannya. Al pun juga ia memakan makanan yang ia beli tadi.

"Enak?" Tanya Al.

Billa mengangguk senang, "Enak, makasih yaa."

Al menanggapi dengan senyuman tulus.

"EKHEM! EKHEM! HADUH SAKIT BANGET TENGGOROKAN GUE. OHOK! OHOK!"

Aiden menatap malas Dio, "Heh! Lo itu batuk beneran atau bukan?"

"Tipe batuk yang mau sakaratul maut ya gitu, Den. Jadi jangan heran." Ujar Nathan.

"Bangkek ya Lo Nat!" Kesal Dio.

"Ganggu deh Lo pada." Desis Al menatap heran ketiga lelaki didepannya ini.

"Oh! Ada yang marah lagi berduaan kita ganggu gesss...." Ujar Dio menatap Aiden dan Nathan.

"Padahal belum jadian diganggu gini aja marah-marah yaa." Saut Nathan.

"Den! Lo katanya kan suka sama Billa, Lo sikat aja deh. Soalnya yang di sana lama banget." Ujar Dio.

"Iya ya kasian Billa nangis nangis katanya takut dikasih harapan palsu. Gue bilang sama gue aja bakal asli no palsu eh dia nya gak mau katanya mau nya sama Al sayang." Ujar Aiden dengan wajah tengilnya itu.

"ASU YA LO DEN! JANGAN EMBER LO BANGSAT!!!"

"KABUR WEH KABUR!!!"

Nafas Billa naik turun menatap tajam ketiga lelaki yang berlari menjauh. Dan sekarang ia harus menahan malu karena curhatannya pada Aiden sudah terbongkar oleh mulut sialannya itu.

Kalau gini mending gak usah curhat anjir sama tu Aidenanjing emang!! Batin Billa.

Ingin menangis karena melihat Al yang senyum-senyum melihatnya.

Billa kembali duduk, "Gak usah didenger tu kata Aidenanjing. Hoax dia jangan dipercaya." Ujar Billa gugup.

"Kalau iya gak apa apa kok. Jadi Lo mau kalau gue ajak pacaran?" Tanya Al dengan senyum manisnya.

Deg

Deg

Deg

Deg

TOLONG HATI GUE MAU MELEDAK!!

"Gue ulangi, Nabilla Gyusadir Kamu mau jadi pacar aku?"

Billa semakin mematung. Seakan terhipnotis oleh mata indah seorang Aldeo.

"Ma-mau." Balasnya gugup.

"ASEKKKK PJ PJ!!" Teriak Zai yang mengangetkan kedua pasangan yang baru saja jadian ini.

"AKHIRNYA ADA YANG GOL LAGI TINGGAL SATU NIH!!!" Saut Jenny.

"ANJAY!! Bulan ini sumpah tabungan gue gak menipis sama sekali banyak yang jadian banyak yang traktir." Ujar Dio.

TBC

TEENAGER | End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang