Part 50

453 54 17
                                    

Happy Reading
.
.
Typo tandain
.
.

"Emm Om, Raya mau tanya boleh?" Tanya Raya.

"Boleh, kenapa?"

"Om kan dekat sama Ayah. Apa Ayah tahu kondisi Raya dan Ayah sekarang dimana? Apakah sedang kerja?"

Ayah Ryan terdiam bingung ingin menjawab seperti apa bahkan Mama Sera pun juga terdiam dari aktivitas memotong buah naga nya. Reza dan lainnya pun sama mereka terdiam menatap satu objek dimana Raya menatap penuh harap jawaban dari Ayah Ryan.

"Gimana, Om?"

"A-a-emm.." Gugup Ayah Ryan.

Ayah Ryan pun menghela nafas panjang setelah menatap mata Raya yang penuh harap. Apakah sekarang sudah waktu? Ia hanya takut apalagi kondisi Raya yang baru saja bangun dari tidur lamanya.

"Janji dulu sama Om jangan motong ucapan Om dan harus inget kalau Raya masih sakit jadi harus nurut sama Om dan lainnya." Kata Ayah Ryan.

Raya mengernyitkan dahi saat mendengarkan ucapan dari Ayahnya Reza ini walau begitu ia mengangguk menyetujui.

"Iya, Om."

"Dihari kamu diculik Om sama Reza ke perusahaan Andreas untuk memberitahu kejadian yang menimpa dirimu. Tetapi tiba-tiba setelah Andreas mendengarkan penjelasan Reza, Ayah kamu terjatuh memegangi jantungnya dan pingsan. Steven dan Om langsung membawa Andreas ke rumah sakit.

Ternyata Andreas memiliki riwayat jantung dan ditambah ia terlalu kelelahan bekerja jadi ia drop. Jadi saat Andreas mendengarkan kabar dirimu ia langsung serangan jantung dan koma sampai sekarang. Kamarnya berada di sebelah kamar rawa kamu, Ray." Jelas Ayah Ryan.

Raya seketika langsung terkejut dan menggeleng sembari menitihkan air matanya.

"Om bercanda kan? Udah lama Ayah gak serangan jantung dan katanya Om Steven juga Ayah udah sembuh penyakit jantungnya kok sekarang ada lagi. Raya mau ke Ayah." Ujar Raya disela tangisannya.

Walau Ayahnya sering menghukum Raya, membentak Raya, dan melakukan hal kasar pada Raya tetapi Raya tetap masih menyayangi sang Ayah dan selalu berdoa agar Ayahnya bisa menyayangi dirinya.

"Raya ingat kamu sudah berjanji sama Om, jadi nurut kata Om. Kondisi kamu juga masih belum sehat." Ryan menghentikan Raya yang berusaha ingin bangun dari tidur berbaring nya itu.

Reza langsung mendekat dan memeluk Raya yang mulai memberontak.

"Lepas! Raya mau ke Ayah." Pecah tangisan Raya.

"Raya tenang dulu yaa, nanti kita ke Ayahnya Raya yaa tapi nanti tidak sekarang. Sekarang kondisi Raya masih belum boleh bangun kata dokter. Tunggu luka di perut Raya pulih dulu yaa." Ujar Reza memberi pengertian.

"Tapi Raya khawatir sama Ayah. Raya mau lihat Ayah saja sebentar." Ujar Raya tersedu-sedu.

Reza masih senantiasa memeluk Raya untuk menenangkan dan memberi kata-kata penenang dan kata-kata pengertian.

Mama Sera menatap sedih Raya walau pun sering disakiti oleh sang Ayah, Raya masih saja mengkhawatirkan dan tetap menyayangi Ayahnya. Kadang ia bingung terbuat dari hati apa Raya ini? Lalu ia mengingat sang Ibunda dari Raya ini--Selena--memiliki hati seperti Raya.

Ya Mama Sera adalah teman mendiang ibunda Raya dan ia bersyukur ia dapat dipertemukan dengan anak temannya ini dulu dan sekarang.

Vian dan kawan-kawan pun hanya diam menatap sedih Raya. Sudah sakit dikarenakan perbuatan Gabriel ditambah Ayahnya juga sakit.

TEENAGER | End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang