Happy Reading
.
.
Typo tandain
.
."Kita jadikan ke Mall?" Tanya Zai mendekati Jenny yang baru selesai melakukan piket nya.
Gini-gini Jenny rajin piket dan tidak kabur seperti Zai yang selalu kabur piket di hari Rabu.
"Hooh, gimana Raya sama Billa?"
"Jadi juga, mereka udah nungguin di parkiran. Btw Lo kan pulangnya bareng Kris, Jen." Ujar Zai.
"Udah gw bilang tadi."
"Terus?"
"Ya udah dia iya gitu aja. Tapi kita foto sebagai tanda bukti soalnya dia ga gampang percaya sama gw." Ujar Jenny.
Zai tertawa, "Emang harusnya jangan percaya dengan seorang Jenny Agustinus ini."
"Bangke Lo! Dah yok."
Mereka pun meninggalkan kelas yang sudah sepi dan berjalan keluar menuju parkiran. Dimana lagi-lagi mereka menumpang di mobil Zai. Lebih tepatnya karena Zai sendiri yang berangkat sekolah menggunakan mobil sendiri. Sedangkan Raya, Jenny, dan Billa selalu menggunakan supir itu pun karena keluarga mereka.
Mereka pun langsung masuk kedalam mobil merah Zai dan langsung tancap gas tanpa ba-bi-bu dikarenakan waktu yang semakin sore. Takutnya mereka akan pulang malam. Dan lagi-lagi takut akan keluarga mereka marah.
Raya yang takut Ayahnya pulang tiba-tiba.
Jenny takut kalau Mama Riana mengamok.
Billa sebenarnya tidak takut tapi hanya malas jika sudah berdebat dengan keluarganya.
Zai? Ia bebas karena kedua orangtuanya jarang pulang.
Sampai.
Zai langsung memarkirkan mobilnya ke basement parkiran mobil. Keluar mereka langsung menuju ke pintu yang ada di dalam basement dan terhubung ke dalam Mall. Angin sejuk khas mall langsung menerpa mereka berempat.
"Mau kemana?" Tanya Billa.
"Beli baju couple, pokoknya kita shopping dulu terus ke Timezone, beli es krim, terus kita makan." Ujar Jenny memberikan rentetan yang akan mereka lakukan di dalam Mall.
"Gw tau baju yang bagus disini, let go!" Ujar Zai langsung berjalan ke depan menjadi pemandu.
Mereka pun berjalan menuju salah satu toko brand terkenal dan langsung di sambut hangat oleh pemilik toko.
"Selamat datang Nona Gyusadir. Bisa saya bantu?"
"Gw mau liat-liat baju couple with friends." Ujar Zai.
"Baik Nona, silahkan."
"Diem-diem keluarga Zai tajir juga ya." Bisik Jenny kepada Billa.
Billa mengangguk, "Tapi tajiran keluarga Raya kalau gw liat-liat." Bisik Billa.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEENAGER | End
Teen FictionApa jadinya musuh bebuyutan dijadikan satu? Spooky dan Swart adalah musuh bebuyutan. Tidak ada api kalau tidak ada asap. Kedua kubu itu berbeda sekolah tapi masih saja ada pertentangan antara keduanya apa lagi saat kedua sekolah mereka dijadikan sa...