Part 54

238 35 5
                                    

Happy Reading
.
.
Typo tandain
.
.

Cuaca semakin terik dan matahari semakin naik sampai terasa berada tepat di atas kepala. Tetapi mereka semua masih menikmati acara classmeet yang semakin seru. Bahkan pengunjuk semakin siang semakin bertambah.

Ya setidaknya pengunjuk di hari Senin ini mencapai 35% dari prediksi para OSIS yang mengira hanya 18% yang akan datang.

Semifinal pun sudah dimulai setelah lomba tarik tambang dan bakiak dimulai tadi. Ada 10 kelas dari SMA Wijayakusuma dan 12 kelas dadi SMA Rajawali yang memasuki babak semifinal ini. Untuk bakiak yang memasuki semifinal ada 8 kelas dari dua sekolah.

Kelas Zai dan Jenny termasuk kelas yang memasuki semifinal untuk dua lomba tersebut. Kelas Billa hanya Tarik tambang yang masuk semifinal. Kelas Raya pun masuk semifinal untuk kedua lomba juga.

Kelas Reza, Kris dan kelas Nathan, Al juga memasuki semifinal. Mereka akan bertarung di perlombaan kali ini untuk memenangkan lomba. Hanya saat ini mereka akan tidak saling dukung.

Saat ini Mereka sedang break sebentar untuk istirahat selama 15 menit. Vian pun menyempatkan diri untuk mengecek area bazar diluar. Sedangkan Raya masih bertahan disini bersama Zai, Jenny dan Billa yang menghampiri ke area panitia berada.

"Btw gimana hubungan Lo Bil sama Al?" Tanya Jenny setelah mendudukkan diri disebelah Raya yang sedang melihat lihat kasih jepretan anak OSIS.

Seketika pipi Billa bersemu. Ia diam diam malu dengan senyuman tertahan.

Zai mengernyitkan dahi memandang reaksi Billa. "Napa Lo? Gila Lo? Jijik banget malu malu."

"Apa sih? Kok sewot?" Billa melirik kesal Zai.

"Kenapa iri ya? Makanya masa lalu biarlah masa lalu." Lanjut Billa.

"Bener tuh! Gue aja dulu juga dendam sama Kris tapi ternyata setelah gue berdamai diri seru juga bisa Deket sama Kris. Dia baik dan pengertian." Jenny menimpali.

"Pasti kalian dikasih tau sama Dio kan? Emang anjing tu orang! Awas aja kalau ketemu!! Kalian tau Dio dimana?"

"Gak usah mengalihkan pembicaraan deh! Kata Al kemarin habis pulang dari rumah Lo, Nathan uring-uringan di rumah Al. Kasian anak orang Zai."

"Heh! Kalian ini harus sadar!!! Inget kita itu musuh! Wijaya sama Rajawali itu musuhan. Kita gak bakal dijadiin satu!! Dan Bil Lo enak ngomong gitu karena gak pernah ngerasain apa yang gue rasain! Sakit Bil dikasih harapan tapi yang ngasih malah enak enakan seneng seneng padahal udah pindah di satu kota yang sama!!!! Lo tau gue takut sendirian dan dia dengan tidak tahu dirinya yang udah kasih harapan palsu itu gak datang sama sekali disaat mereka ninggalin gue sendirian!!! LO GAK TAU APA YANG GUE RASAIN BANGSAT!!!" Teriak Zai dengan mata merah. Menunjuk ke arah Billa, Jenny, dan Raya.

Tanpa disengaja semua orang yang berada di dekat lapangan mendengar suara dan teriakan Zai. Bahkan Nathan, Reza, Al, dan Kris yang ingin berjalan menghampiri mereka terhenti karena mendengar ucapan Zai.

Setelah Zai berteriak keadaan seketika hening dan Zai menyadari secara langsung. Ia linglung dan melihat sekitar yang sedang menatap dirinya, sampai dimana ia bertata mata kepada Nathan. Hanya beberapa detik Zai membuang muka dan berlari meninggalkan area lapangan.

Billa yang ingin mengejar Zai sudah didahului oleh Nathan dan langsung dihentikan oleh Al yang sudah berdiri di dekatnya.

"Jangan di kejar, biar Nathan yang nenangin dia dulu." Ujar Al.

Billa menunduk merasa bersalah, "Gue salah makanya Zai sampai begitu."

"Nanti temuin tapi gak sekarang. Zai masih emosi dari pada nanti semakin runyam kan dan biar mereka selesain masalah mereka." Billa mengangguk menyetujui nasehat Al.

TEENAGER | End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang