Happy Reading
.
.
Typo tandain
.
."Ray gw pulang dulu yaa." Pamit Billa.
Mereka baru saja keluar dari Aula kecil dan sudah ada beberapa orang yang pulang.
"Cieeee." Siul Zai.
"Apasih?!"
"Bil, yok!" Ujar Al menepuk pundak Billa membuat Zai dan Jenny siap meledek Billa.
"Jen, yok!" Ujar Zai meniru suara Al kepada Jenny.
"Heh! Kalian diem bisa ga sih!" Sungut Billa.
"Alah! Salting mah bilang aja bos!" Ujar Jenny dengan tawa di akhir.
"Bangkek!" Lirih Billa.
"Udah sana nanti kemalaman pulangnya." Ujar Raya.
"Emang Raya yang paling pengertian." Ujar Billa memeluk Raya.
"Idih jijik!" Zai bergidik ngeri.
"Apasih!" Ujar Billa.
"Awas lu, Zai!" Ancam Billa saat Zai kembali mengejek dirinya. Billa lalu pergi bersama Al menuju parkiran.
"Sana kalian pulang." Ujar Raya.
"Loh! La elo?" Tanya Zai.
"Gw nanti, masih ada urusan OSIS." Jawab Raya.
"Ya ampun kasian ayang gw semangat ya bebs." Ujar Jenny memeluk Raya.
"Apasih!" Raya melepas paksa pelukan Jenny.
"Ya udah kita pulang dulu yaw." Pamit Zai.
"Bye-bye!" Jenny melambaikan tangannya.
"Udah?" Tanya Raya kepada Vian yang mulai terlihat.
"Udah." Jawabnya baru kembali dari ruang guru setelah mengembalikan kunci pintu aula kecil.
Mereka pun berjalan menuju ke ruang OSIS.
###
"Lo bawa motor apa mobil?" Tanya Billa.
"Bawa motor." Jawab Al.
"Gw ga bawa helm gimana dong?" Tanya Billa sedikit panik.
"Gw bawa, tenang aja." Ujar Al dengan senyum manisnya double manis karena Billa dapat melihat lesung pipi Al. Membuat Billa tersipu malu saja.
Mereka sekarang sedang berjalan menuju ke parkiran. Tadi Al pamit kepada teman-temannya untuk menghampiri Billa yang masih berada di Aula kecil. Reza dan kawan-kawan pun juga sudah pulang kecuali Kris mungkin dia sedang menunggu Jenny keluar sekolah. Ya mereka bermain umpet-umpetan demi menjalani sekolah yang damai kata Jenny. Kalau Kris sebenarnya tidak mau katanya. Al yang menjadi pendengar setia teman-temannya hanya bisa mendukung.
"Nih helm." Al memberikan helm berwarna pink kepada Billa.
"Kok warnanya pink? Hayolo ni helm punya siapa?" Tanya Billa.
"Punya adek gw, naik cepet." Ujarnya.
"Lo punya adek?" Tanya Billa saat sudah duduk di jok motor Al dengan nyaman.
"Hmm punya dia masih SMP." Ujar Al.
"Wow!"
"Kenapa?" Tanya Al mulai menghidupkan motor matic nya.
"Ga apa-apa, hehe." Cengir Billa.
Al hanya menggeleng kepala. Meskipun ia menyetir tetapi ia tetap bisa melihat cengiran Billa yang manis dari kaca spion yang memang ia arahkan kepada Billa.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEENAGER | End
Novela JuvenilApa jadinya musuh bebuyutan dijadikan satu? Spooky dan Swart adalah musuh bebuyutan. Tidak ada api kalau tidak ada asap. Kedua kubu itu berbeda sekolah tapi masih saja ada pertentangan antara keduanya apa lagi saat kedua sekolah mereka dijadikan sa...