05. My World

94.4K 7.3K 89
                                    

Rira menarik kursi berwarn gold dan putih dari meja makan untuk di duduki tuan iblisnya "silahkan tu-"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rira menarik kursi berwarn gold dan putih dari meja makan untuk di duduki tuan iblisnya "silahkan tu-"

Brayden mengerucutkan mulutnya lagi. Tuh kan istri cantiknya ingin memanggilnya sebutan 'tuan' lagi.

Brayden menarik kursi yang berada di sebelahnya lalu mendudukinya, tidak mempedulikan Rira yang tadi menarik kursi untuknya.

Beberapa pelayan menyaksikan itu, mereka bingung saat melihat Rira dan tuannya berjalan bersama-sama.

Rira melirik pelayan yang berada di belakangnya. Rira mendekati tangannya yang kosong ke mulut lalu menunjuk kecil Brayden seolah mengatakan bahwa tuannya ini ingin makan.

Pelayan yang bernama Mira itu mengangguk-angguk mengerti. Ia berjalan mendekati tuannya lalu menyiapkan makanan untuk tuannya.

Brayden memperhatikan pelayan yang sedang menyiapkan makanannya dengan cemberut, ia pikir dunianya yang akan menyiapkan makanannya, tapi ternyata tidak. Brayden melirik sang dunianya ia melihat dunianya yang berdiri dengan pandangan yang terarah ke seorang juru masak laki-laki

"silahkan tuan" ucap Mira setelah selesai menyiapkan makan untuk tuannya

"duduk" Brayden menarik bawahan kaos milik Rira.

Rira menunduk untuk melihat tuannya "Duduk Rira" ucap Brayden lagi

Rira hanya mengangguk lalu ia duduk di sebelah tuannya.

Brayden mengangkat sendok yang sudah berisi nasi dan lauk, lalu memasuki sendok itu ke mulutnya. Hal yang ia lakukan sekarang itu, untuk mengecek bahwa makanan yang akan di makan Riranya nanti tidak mengandung racun.

Tidak merasakan adanya racun, Brayden kembali menyendokkan makanan, tapi ini bukannya untuknya melainkan untuk Riranya.

Sendok sudah berada di depan mulut Rira sekarang, tapi wanita itu belum juga membuka mulutnya.

Pikiran Rira bercabang-cabang. Apa yang di lakukan tuannya sekarang ini? Apa pria itu ingin menyuapinya makanan?

"ayo buka mulutnya" ucap Brayden lembut

para pelayan yang berada di belakang mereka membulatkan matanya terkejut. Apa mereka tak salah dengar bahwa tuannya mengucapkan suara lembut tidak seperti biasanya.

Rira menatap para pelayan yang juga sedang mentapnya. Mereka seolah saling bertatap tatapan tanpa memberi isyarat atau berucap.

Brayden menatap dunianya. Tidak di hari kemarin atau disini, dunianya selalu menutup mulutnya rapat ketika di beri makanan "ayo buka mulutnya"

Brayden memperhatikan arah mata Rira. Lalu ia memperhatikan sekitar 5 pelayan yang sedang menunduk di belakangnya

"kalian keluar!" perintah Brayden dingin

Kelima pelayan itu mendongak ia merasa bingung dengan tuannya itu, tadi berkata lembut sekarang berkata dingin. Sama seperti para maid, Rira pun bingung kepada Brayden.

Rira berdiri dari kursinya "permisi" ucapnya lalu ingin melangkah pergi bersama para maid.

Brayden langsung mencekal pergelangan tangan kecil Rira "kenapa kamu pergi?" oke. Suara lembutnya kembali terdengar.

"Bukannya tuan bilang untuk pergi?" ucap Rira polos. Dirinya tidak salah kan? Tuan iblisnya sendiri yang bilang bahwa menyuruh dirinya dan para maid lain untuk pergi.

Brayden tersenyum saat melihat kepolosan dan sedikit kebodohan istrinya "maksud aku, maid doang yang pergi. Kalau kamu mah jangan" jelasnya lembut

"duduk lagi" perintah Brayden dengan lembut. Ia mencubit pipi putih Rira lembut karna merasa gemas kepada dunianya

"ayo makan" Brayden kembali mengangkat sendok

Rira menggeleng "bukannya tuan sendiri yang bilang, kalau Rira gak boleh makan masakan para maid" Rira sedikit menjauhkan sendok yangberada di depan mulutnya "tuan mau kasih hukuman ke saya ya?"

Braydeb terdiam ia mengingat-ingat ucapan Rira. Ohh iya! Ia ingat sekarang! Dia memang menyuruh Rira agar tidak memakan masakan buatan para maid dan jika wanita di depannya melanggar akan ia beri hukuman.

Brayden menggeleng "gak bakal aku kasih hukuman. Kan aku yang nyuruh kamu untuk makan, jadi ayo cepet makan!" perintahnya tampa bantahan meski tetap lembut.

Akhirnya Rira mengangguk angguk. Ia mendekatkan membuka mulutnya untuk menerima suapan Brayde.

Uhh rasa masakan ini sangat-sangat enak! 2 kali ia mencobai masakan ini, dan hasilnya tetap sama! Benar-benar enakkk.

"buka lagi" perintah Brayden yang langsungdi terima Rira

Wanita itu mulai memakan suapan demi suapan yangdi berikan Brayden hingga ia teringat sesuatu. Bukannya yang makan harusnya tuan iblisnya ya? Dan sekarang kenapa ia yang memakannya?

"tuan gak makan?" tanya Rira hati-hati

Brayden menaruh sendok berwarna gold di piring. Ia menatap dunianya "kan udah di bilang, jangan panggil 'Tuan' kenapa masih bandel sih?"

"maaf" Rira menunduk saat Brayden menatap wajahnya

"iya gak papa. Jangan di ulang ya" Brayden kembali menyuapi Rira dengan tenang

"kenapa gak makan?" Rira kembali bertanya

"makan kok" Brayden menyuapi dia nya sendiri dengan sendok bekas Rira

Rira membulatkan matanya "itukan, sendoknya bekas Rira, kenapa kamu pake sendok itu?"

"emang kenapa?" tanya Brayden enteng kembali menyuapi Riranya dengan sendok bekasnya. Jadi mereka suap-suapan dengan sendok yang sama.

Rira menelan makannya terlebih dahulu. "ya gak boleh! Kalau Rira sakit gimana? Terus gara-gara sendok itu kamu ketular, gimana?"

Brayden terkekeh. Ihh istrinya sangat-sangat lycu sekali! Menggemaskan! Bisa-bisanya dunianya mengatakan dirinya sendiri pemyakita "ya biarin. Kalau kamu sakit, terus kita makan satu sendok aku tertular ya bagus lah"

"kok bagus" Rira meminum air putih saat tenggorokannya terasa serat

"kalau kamu sakit, aku juga harus ngerasain apa yang bikin kamu sakit. Sedangkan kalau aku sakit, kamu gak boleh ngerasain"

Lagi, lagi dan lagi! Pioi putih Rira memerah karna ucapan manis si pria tuan iblis.

Rira sempat bingung sekarang, apa karna dirinya yang memukul kepala tuan iblis itu, mengakibatkan si tuan  menjadi berkata manis?

Akhhhh jika begini terus, cinta Rira kepada tuan iblis akan bertambah...

______TBC______

50 Vote baru up!


Spam next👉

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang