Siang ini Brayden, Rira, El dan beberapa maid sedang merapikan kamar baru El.
Siang ini El resmi akan tinggal di rumah ah ralat mansion besar ini.
Pakaian dan beberapa barang El yang tadinya berada di rumah kecil milik orang tuanya sekarang sudah berpindah di mansion ini.
El senang karna tidak akan berpisah dengan kakaknya lagi. Tapi ia juga merasa tidak enak terhadap Brayden.
Entah karna apa pria itu jadi sangat baik. Padahal saat pertama kali mereka bertemu Brayden terkesan sangat cuek dan lalu marah-marah kepada bawahannya.
Tapi sekarang pria itu seakan berbeda. Pria itu menjadi sangat dekat dan perhatian terhadap kakaknya. Bahkan mereka seperti sepasang kekasih.
El menatap kakaknya dan Brayden yang sedang duduk di sofa dekat balkon kamarnya.
Ah mengingat kejadian beberapa menit yang lalu membut ia ingin tertawa lagi
Sekarang Rira sedang merapikan pakaian El dan memindahkannya di lemari besar.
Namun kegiatannya berhenti ketika Brayden memeluknya dari belakang "Rira ngapain?" tanyanya sambil menghirup aroma tubuh Rira.
"lagi jualan baju" ucapnya sinis. Ish mood Rira sekaramg itu sedang buruk karna kedatangan tamu yang tiba-tiba.
"ihh kok Rira jualan baju sih? Bukannya sekarang Rira lagi beresin bajunya si Al, El, Ol itu ya?"
"itu tau kenapa nanya!" geram Rira.
'Sabar Rira sabar. Kalau kamu marah si tuan iblis bakal lebih marah. Kan serem tuh' batinnya menjerit.
"Rira jangan beresin deh" ucap Brayden lagi sambil merebut tumpukan pakaian yang berada di tangan Rira dengan cepat. Dan secepat itu pula pakaian yang sudah di lipat dengan rapih itu mulai berjatuhan kelantai dan burak. Yah burak!
Rira membulatkan matanya "ih kok di burak sih?!" marahnya tapi nada suara itu masih rendah. Masih sabar ibu-ibu!
Brayden menunduk memainkn jarinya "Brayden gak tau kalau bajunya bakal jatuh gitu" ucapnya pelan.
"ini jatuh gara-gara siapa?" tanya Rira berusaha tenang walau hatinya sedang menyumpah serapah. Jika saja yang menjatuhkan pakaian tadi adalah El ia pasti sudah menjitak kepala itu.
"Brayden" akunya dengan pasrah.
"nah sekarang, Brayden yang beresin" ucap Rira
"beresin? Di lempitin lagi gitu?" tanya Brayden yang tak paham
Rira menganggung membenarkan "ya. Lempitin pakaiannya lagi"
"tapi aku gak bisa Rira~ aku gak tau cara ngelimpein baju"
KAMU SEDANG MEMBACA
My World
Fantasy[Bagaimana jika seorang pria kembali kemasa lalu? ] Nyatanya semua penyesalan selalu berada di akhir bukan? Dia Brayden seorang pria tampan, kaya raya yang menyesali semuanya, Semua hal yang tidak bisa di ubahnya lagi. Sebuah hal yang membuat dunia...