55. My World

17.6K 1.5K 16
                                    

Adra menatap jari telunjuk Hazel dan menggelengkan kepalanya "jika saya duduk disitu, saya merasa kasihan dengan orang-orang yang harus kembali karna tidak mendapat tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adra menatap jari telunjuk Hazel dan menggelengkan kepalanya "jika saya duduk disitu, saya merasa kasihan dengan orang-orang yang harus kembali karna tidak mendapat tempat. Lagi pula kamu duduk sendiri dimeja ini, jadi---"

"kalau mau duduk silahkan saja!" ucap Hazel dengan galak.

Dia membersihkan sisa makanan dimejanya dan juga membersihkan berkas yang juga berada dimejanya. "kamu bawel" ucap Hazel setelah Adra duduk dikursi yang bersebelahan dengannya.

"biasanya kamu gak banyak omong, tapi tadi kamu banyak omong" lanjutnya lagi.

Adra menaikkan sebelah alisnya "lantas kalau saya banyak omong kenapa?"

"tidak papa" ucap Hazel acuh.

Adra memnggil pelayan untuk memesan makanan untuknya, dia juga menawari Hazel, apa bila Hazel ingin memesan makanan lagi. Namun Hazel malah menggeleng.

Sembari menunggu makanannya Adra menatap Hazel lekat "sepertinya kamu sedang memiliki beban pikiran" ucap Adra merasa prihatin.

Hazel yang mendengarnya lantas mengangguk "aku sedang mempunyai beban yang sangat banyakkkk" Hazel memanjangkan nada diakhir kata banyak.

"kenapa? Tentang pekerjaan mu yang melelahkan?" tanyanya berusaha menebak.

"tentang perusahaan aku sudah biasa menghadapinya, tapi kali ini berbeda! Aku sedang sangat kebingungan dan frustasi!" ucap Hazel sambil mengacak rambut panjangnya.

"kenapa?"

Hazel mengerucutkan bibirnya "aku frustasi, karna ibu selalu memintaku untuk menikah. Aku juga ingin menikah tapi siapa yang ingin menikahiku?" ucapnya sambil memasang wajah memelas.

"jodoh mu yang akan menikahimu" ucap Adra dengan santainya.

"iya jodoh yang akan menikahiku, tapi kemana jodoh ku?! Apakah dia belum lahir?!" tanya Hazel kesal sambil mengerucutkan bibirnya.

"benar.sepertinya jodohmu masih belum lahir kedunia" ucap Adra asal.

Hazel yang mendengarnya semakin memasang wajah frustasi dan sedih "sepertinya juga begitu. Tapi jika benar maka aku akan lama menunggunya!"

"ibu selalu menerorku dengan keinginannya aku menikah. Jika aku bilang jodohku belum lahir ibu tidak akan percaya!" ucap Hazel lagi frustasi setengah mati.

Adra terkekeh melihat wajah frustasi dan sedih gadis didepannya "bilang saja jika orang yang ingin kamu nikahi masih tk" ucapnya tanpa beban.

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang