[Bagaimana jika seorang pria kembali kemasa lalu? ]
Nyatanya semua penyesalan selalu berada di akhir bukan?
Dia Brayden seorang pria tampan, kaya raya yang menyesali semuanya, Semua hal yang tidak bisa di ubahnya lagi.
Sebuah hal yang membuat dunia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mansion megah itu sekarang sudah bisa ditempati oleh sang pemilik. Rira yang mengetahui hal tersebut menjadi tidak sabar untuk pindah.
Mereka telah menunggu selama dua bulan untuk menyelesaikan mansion yang megahnya selayak istana ini, bahkan kandungan Rira sudah menginjak enam bulan.
Yah memang tidak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat.
Barang-barang miliknya dan Brayden seperti pakaian, tas, sepatu, skincare, dan masih banyak lagi telah disiapkan untuk dibawa menuju mansion baru.
sedangkan untuk furniture sengaja ditinggalkan karna Kiernan mampu membelinya lagi. Toh biar Villanya tidak sepi juga.
"kamu tau, ruangan kamar untuk anak kita nanti sudah disiapkan" ucap Brayden kepada dunianya.
Rira yang mendengarnya semakin tidak sabar untuk melihat kamar baru untuk kedua putranya. "yang benar?! Yaampun aku tidak sabar untuk melihat kamar mereka" ucapnya sambil mengelus perutnya yang semakin hari semakin membesar.
Merasa tendangan diperutnya membuat Rira terkekeh, dia seperti mendapatkan respon dari anaknya "lihat Brayden, mereka juga pasti sudah tidak sabar" adunya.
Brayden mendengarnya lantas tertawa. Dia mengusap perut Rira dan menciumnya. "ayo kita lihat kamarnya!"
Brayden dan Rira berjalan menuju pintu kamar yang bersebelahan dengan kamar utama. Dengan cat biru muda yang menjadi pintunya.
Nuansa dengan warna biru terlihat jelas. Yang pertama yang membuat Rira kagum adalah kasur yang berbentuk seperti mobil berwarna biru.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rira berjalan memasuki kamar tersebut dan dibuat kagum dengan interior dalamnya.
"Brayden, mereka kan nanti masih bayi banget, yakin mau tidur dikasur yang mirip mobil itu?" tanya Rira menunjuk dua kasur yang merangkap selayaknya mobil.
Brayden menggaruk rambutnya sambil tersenyum malu "hehe aku terlalu excited nanti deh aku beli kasur bayi buat mereka. Maaf ya sayang" ucapnya.
Rira hanya bisa mengangguk ya sudah lah tidak papa.
