Brayden mengelus rambut indah Rira dengan mata yang memfokuskan ke berkas-berkas di hadapannya.
Posisinya sekarang adalah Rira yang tidur nyenyak di kasur dan Brayden yang duduk menyender di punggung kasur sambil memperhatikan berkas-berkasnya.
"engh" lenguhan kecil Rira membuat Brayden mengalihkan atensinya.
Mata indah itu terbuka. Terlihat mengerjab beberapa saat.
"kok bangun hmm?" tanya Brayden lembut.
Rira terlihat seperti linglung. "El mana?" tanyanya serak karna baru bangun tidur.
"ada di kamarnya. Mau ketemu?"
"iya"
"minum dulu" Brayden memberikan segelas air putih untuk duninya.
Rira mengangguk mengambil gelas itu dan menenggaknya hingga habis "udah"
"yaudah. Yuk ke El" Brayden menaruh berkas-berkasnya di nakas lalu turun dari kasur. "mau di gendong gak?" tanyanya santai.
"gak"
Rira turun dari kasur lalu melangkahkan kakinya berjalan keluar dari kamar Brayden dengan pria iblis itu yang mengikutinya seperti anak ayam, ah ralat anak singa!
"El dimana?" tanya Rira yang tidak mengetahui dimana El sekarang. Brayden bilang El sedang berada di kamar, tapi di kamar mana?
"di sebelah kamar" Brayden menunjuk sebuah ruangan yang tertutup. Ruangan itu tepat berada di sebelah kamar Brayden.
"kenapa diem sayang? Ayok!" Brayden menarik tangan dunianya lembut menuju tempat El berada.
Tok tok tok
Brayden mengetuk pintu namun ia tidak mendapatkan balasan.
"apa coba buka?" tanya Rira menatap Brayden polos.
"boleh" Brayden mencoba membuka pintu itu dan untungnya pintu tidak di kunci.
Rira memperhatikan adik kecilnya yang sedang tertidur di kasur yang lembut dan selimut tebal. Ia memperhatikan pakaian El dari jauh.
Sekarang El menggunakan kaos berwarna abu-abu tua. Tidak seperti saat ia bertemu dengan El tadi. Luka di tubuhnya juga sudah di obati sekarang terbukti dari beberapa perban yang melekat sempurna.
"luka El udah di obatin sama dokter keluarga, dia udah makan siang, dan sekarang lagi tidur" ucap Brayden sambil memeluk Rira dari belakang
Tunggu-tunggu. Rira ngebleng sekarang! Ada apa ini? Kenapa pria iblis ini jadi baik? Kenapa pria ini jadi seperti malaikat dadakan sih?!
"keluar yuk, jangan di ganggu. Kasian" Ucap Brayden menyuruh Dunianya agar keluar dari kamar El.
Rira mengngguk lalu keluar dari kamar itu. Ia juga tidak mau megganggu adik pitiknya itu. Walau dalam otaknya yang berkapasitas rendah sedang berpikir kenapa pria ini sangat baik. Pertemuan pertama Brayden dengan adiknya hanya biasa saja, bahkan mereka sama sekali tidak berbicara. Hanya diam selayaknya patung hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
My World
Fantasy[Bagaimana jika seorang pria kembali kemasa lalu? ] Nyatanya semua penyesalan selalu berada di akhir bukan? Dia Brayden seorang pria tampan, kaya raya yang menyesali semuanya, Semua hal yang tidak bisa di ubahnya lagi. Sebuah hal yang membuat dunia...