Rira berjalan menyusuri sekitaran pesisir pantai yang sudah ramai orang-orang walau masih pagi.
Pagi ini Rira memutuskan untuk berkeliling sendiri tanpa Brayden karna pria itu sedang tidur dan tidak menyadari kepergiannya.
Rira berjalan mendekati air. Lalu melepas sendalnya dan menginjakan kakinya di pasir putih yang terkena air.
Tubuhnya berjongkok saat melihat makhluk kecil yang berjalan dengan keempat kakinya.
Rira menyentuh tempurung kura-kura kecil tersebut. Mengangkat tubuh kecil itu dan membawanya menuju air.
Walau terkesan dengan jalannya yang lambat kura-kura bisa di bilang hewan yang lucu.
Hmm baginya kura-kura lucu.
Rira jadi ingin memelihara kura-kura lagi, tapi dia takut jika kejadian saat dia masih bocah terulang lagi.
Dimana tubuh kecil kura-kura miliknya, malah disemuti dan berakhir meregang nyawa.
Rira menghapus air matanya. Hanya hal sekecil itu bisa membuatnya menangis, entahlah sedari kemarin Rira merasa menjadi lebih sensitif.
"nyonya"
Rira mendongak kala mendengar suara. Dia berdiri saat melihat salah satu bodyguard Brayden yang memanggilnya.
"syukur kami menemukan anda Nyonya, tuan Brayden sedang mengamuk di Villa" ucapan Bodyguard itu membuat Rira membulatkan matanya.
Langsung saja dia dan bodyguard tersebut pulang menuju rumah.
Dan benar saja saat dia sampai dirumah. Rira melihat Brayden yang sedang marah dengan pecahan vas bunga yang berantakan di teras.
Rira berlari mendekati suamianya yang membelakanginya dan memeluk Brayden.
Namun dengan reflek Brayden malah melepaskan pelukannya dan membuat Rira terjatuh di ubin
Rira memegangi perutnya yang terasa sangat sakit, dan Brayden membalikkan tubuhnya dengan cepat
"RIRA!" Brayden terkejut saat melihat orang yang didorongnya adalah istrinya, dan keterkejutannya menambah saat dia melihat darah yang keluar dari kaki wanitanya
Brayden berjongkok mematap Rira khawatir "kenapa bisa? Kamu hamil?" tanyanya cepat.
Rira menggeleng sebagai jawaban "aku gak tau. Tapi perut aku sakit" ucapnya dengan lirihan.
Brayden menggendong Rira lalu berteriak kesetanan untuk menyiapkan mobil.
Didalam mobil yang sedang melaju sangat kencang, Rira terus merintih kesakitan. Bahkan jemarinya menggenggam Brayden dengan sangat kencang.
Kenapa perutnya terasa sangat sakit? Seharusnya jika hanya jatuh tidak akan berdampak seperti ini. Apa memang dirinya hamil?
"CEPAT MAX! KAU TIDAK BISA LEBIH CEPAT HAH?!" teriak Brayden murka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My World
Fantasy[Bagaimana jika seorang pria kembali kemasa lalu? ] Nyatanya semua penyesalan selalu berada di akhir bukan? Dia Brayden seorang pria tampan, kaya raya yang menyesali semuanya, Semua hal yang tidak bisa di ubahnya lagi. Sebuah hal yang membuat dunia...