Didalam kamar Rira menyentuh perutnya yang terasa sangat sakit, dia meringis dan terpaksa duduk diubin kamar yang dingin karna tidak bisa berjalan.
"Brayden!" panggil Rira dengan pelan.
Brayden sedang berada diruang kerjanya jadi kemungkinan dia tidak mendengar suara Rira.
"BRAYDEN!" kali ini Rira berteriak dengan sangat kuat. Para maid yang memang sedang menyapu didepan kamar Rira langsung mendekatkan dirinya kepintu kamar utama.
Apa yang terjadi dengan nyonyanya? Kenapa dia memanggil tuan Brayden? Batin mereka bertanya-tanya.
"nyonya?" panggil maid tersebut dengan sopan.
Rira yang mendengar suara maid langsung bernafas lega "buka pintunya! Ayo tolong aku!" panggil Rira berteriak. Peluh sudah menghiasi wajahnya, Rira sudah sangat menderita.
Maid itu mengikuti ucapan nyonyanya. Dia membuka pintu kamar utama dan langsung berlari menuju nyonyanya yang sedang duduk diubin yang dingin.
"ada apa nyonya?" tanya maid itu panik melihat wajah penuh kesakitan Rira dan air mata wanita itu yang mengalir.
"perutku sangat sakit, dimana Brayden?"
"saya akan memanggilkan tuan segera. Saya tinggal sebentar ya nyonya!" mendapat anggukan cepat dari Rira, maid tersebut berlari pergi dengan cepat menuju ruang kerja Brayden.
Karna terlampau panik maid itu mengetuk pintu ruang kerja Brayden dengan kencang.
Brayden ingin marah rasanya namun ketikan mendengar maid itu mengatakan bahwa istrinya sedang mengaduh kesakitam dilantai membuatnya langsung berlari menuju kamarnya.
Benar yang dikatakan maid itu tentang dunianya. Brayden langsung menggendong Rira ala brydal style dan meyuruh maid lain untuk menyiapkan mobil, sedangkan maid yang tadi disuruh untuk menyiapkan perlengkapan Rira dirumah sakit, karena Brayden akan membawa dunianya kerumah sakit. Sepertinya Rira akan melahirkan sekarang karna usia kandungan telah menginjak sembilan bulan.
Brayden memasuki Rira kedalam mobil, dan mengendarai mobilnya dengan cepat, sedangkan maid yang tadi dia suruh untuk menyiapkan perlengkapan Rira dia tinggal.
"sakit" lirih Rira sambil terus memegangi perutnya.
"sabar ya, kita bakal sampai dirumah sakit" ucap Brayden menangkan.
Brayden semakin mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang tinggi, dia sedang kalang kabut sekarang.
Hingga akhirnya Brayden sampai dirumah sakit khusus ibu dan anak. Dia menggendong Rira agar bisa keluar dari mobil "tolong istri saya!" teriak Brayden yang langsung membuat perawat berdatangan
Rira ditidurkan dibrankar rumah sakit dan dibawa pergi menuju sebuah ruangan. Dokter ikut masuk kedalam ruangan tersebut dan memeriksa keadaan Rira.
"pasien sepertinya ingin melahirkan tuan. Dan jika ingin lahir dalam keadaan normal maka sang ibu harus menunggu pembukaan sembilan" ucap dokter wanita menjelaskan.
Dari yang Brayden baca menunggu pembukaan sembilan sangat lama, dan jika begitu Riranya akan merasa kesakitan bukan? Belum lagi melahirkan nanti.
Bagaimana jika Caesar?
"apa jika operasi Caesar istri saya tidak akan merasa sakit?" tanyanya kepada dokter tersebut.
"begini tuan, kami memiliki beberapa pilihan tentang Caesar. Dari yang menimbulkan rasa sakit dan tidak menimbulkan rasa sakit. Jika tuan ingin nyonya tidak merasa sakit, maka pembayarannya lebih mahal dari operasi caesar biasa" jelas perawat yang berdiri disebelah dokter tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My World
Fantasía[Bagaimana jika seorang pria kembali kemasa lalu? ] Nyatanya semua penyesalan selalu berada di akhir bukan? Dia Brayden seorang pria tampan, kaya raya yang menyesali semuanya, Semua hal yang tidak bisa di ubahnya lagi. Sebuah hal yang membuat dunia...