•masih flasback!
Rira mencuci wajahnya diikuti dengan Brayden yang ikut mencuci wajahnya juga.
"untung bisa ilang" ucap Rira sambil mengambil tisu dan membersihkan tetesan air dari wajahnya.
Rira keluar terlebih dahulu dari kamar mandi lalu gadis itu berjalan menuju meja riasnya untuk merapikan makeup-makeupnya.
Tangan lentik Rira mengambil lipstik yang tadi ia gunakan untuk Brayden. Rira membuka tutup lipsik itu dan
'pletek'
"loh kenapa bisa potong? Perasaan waktu makein buat Brayden gak nyampe gini deh. Apa jangan-jangan" monolog Rira
"brayden!" teriak Rira menggelegar
Brayden langsung berlari mendekati dunianya. Takut jika wanita yang ia cintai itu terluka "kenapa sayang?" tanyanya panik
"kamu ngerusakin ini kan?!" tanya Rira sambil mengangkat lipstik yang potong.
Brayden meringis lalu menyengir "gak sengaja sayang"
"haduh kamu tuh ya! Lipstik merah janda aku jadi potong kan!" marahnya.
"ya maaf nanti beli lagi deh, sekalian beli barang-barang baru kamu. Kemarin kan gak jadi beli, gimana kalau sekarang aja?"
"kalau sekarang itu lagi siang, panas tau"
"yaudah nanti sore"
Rira berjalan pergi meninggalkan Brayden sendiri
"mau kemana sayang?"
"ke kamar El"
"Rira jadi gak perginya?" tanya Brayden yang sedang duduk di sofa kamar El.
"gak ah aku males"
"lah berarti gak jadi gitu?" Brayden mengerucutkan bibirnya sebal. Pria itu menarik nafas kasar dan mengambil handphone di saku celananya.
Brayden mengetik pesan di ponsel canggihnya. Lalu memasukkan kembali persegi panjang canggih itu.
"mau makan gak?" tanya Brayden sambil menciumi surai panjang Rira
Rira menggeleng sebagai jawaban
"nyemil? Atau makan es krim?" tanyanya lagi.
Rira menatap Brayden berbinar dan tersenyum "makan es krim!"
Dengan cepat Brayden menggendong Rira ala koala dan pergi dari kamar El untuk menuju dapur.
Brayden menurunkan Rira di kursi dan mengambil es krim di kulkas 4 pintu miliknya. Pria itu juga tidak lupa membawa sendok untuk nanti dunianya makan.
"aaaa" Brayden menyuapi Rira dengan ea krim rasa coklat.
Rira dengan senang hati membuka mulutnya dan merasakan sensasi manis dari es krim yang dingin.
"kamu gak mau?" tanya Rira ketika melihat Brayden yang sama sekali tidak memakan es krim.
Brayden menggeleng "gak mau kalau makan dari sendok" ucapnya sambil menyuapi Rira lagi
"terus kalau gak dari sendok dari apa?" tanya Rira sambil mengerjap polos.
"pakai mulut" Brayden tersenyum manis melihat Rira yang sepertinya kebingungan.
"buka mulutnya tapi jangan di telen es krimnya" ucap Brayden sambil menyuapi Rira es krim lagi.
Rira menatap Brayden penuh tanya namun wanita cantik berusia dua puluh tahun itu hanya mengangguk.
Brayden mendekati wajahnya dengan wajah cantik Rira lalu menyatukan bibirnya dengan bibir dunianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My World
Fantasía[Bagaimana jika seorang pria kembali kemasa lalu? ] Nyatanya semua penyesalan selalu berada di akhir bukan? Dia Brayden seorang pria tampan, kaya raya yang menyesali semuanya, Semua hal yang tidak bisa di ubahnya lagi. Sebuah hal yang membuat dunia...