57. My World

22.7K 1.4K 63
                                    

Adra mengangguk sebagai jawaban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adra mengangguk sebagai jawaban. "bagus! Bagaimana jika kamu saja yang menjadi calonnya?" tanya Max sambil menaikkan kedua alisnya dengan genit.

"Hazel bahkan sudah menawarkan ku untuk menjadi calonnya, tapi aku rasa dia hanya bercanda" ucap Adra berterus terang.

Kedua pria itu membulatkan matanya terkejut "apa kamu menerimanya?!" tanya Max dengan bersemangat.

Adra menghela nafas pelan sebelum benar-benar menjawabnya "sebelum aku menjawab, Hazel telah belih dulu pergi karna ditelfon seseorang"

"sepertinya kamu lama memberi jawaban!" ucap Brayden menduga-duga.

"lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang? Membiarkan Hazel menikah dengan orang lain?" tanya Max sedangakan Adra hanya bisa diam.

"sepertinya aku tidak mau Hazel menikah dengan orang lain!" ucap Adra dengan yakin.

"kalau begitu sekarang kamu harus menemuinya, dan mengatakan perasaan mu!" ucap Brayden memberi usul yang disetujui dengan Max.

"tapi kan saya belum mengetahui perasaan saya kepada Hazel, tuan" ucap Adra.

"kalau begitu kamu harus cepat mengetahui perasaan mu. Memangnya kamu ingin Hazel menikah dengan orang lain?!" ucap Max dengan geram.

Entahlah menurutnya Adra sangat bodoh mengenai masalah perncintaan.

"lebih baik kamu merenung mengenai perasaan mu untuk Hazel, dan jika kamu menyukainya lebih baik kamu segera mengucapkan kepada" Brayden memberikan saran terbaik kepada Adra.

Adra mengangguk lalu berdiri dari duduknya "saya akan merenung, permisi tuan!" ucapnya sambil melangkah pergi.

Sedangkan dilantai dasar Rira, Riel dan Lili sedang memakan brownies dan es krim.

Melihat noda es krim diwajah Riel, membuat Rira menghapus noda es krim tersebut dengan lembut. "ada noda es krim dipipi" ucapnya.

Riel yang menyadari itu menatap Rira dengan lembut dan tersenyum sambil berterimakasih.

"Riel sangat manis ya?" ucap Rira kepada Liliane.

Liliane mengangguk mengiyakan. Ponakannya memang sangat manis dan tampan walau usianya masih bocah.

Riel yang mendengarnya menjadi malu sekarang.

"bibi apakah sehabis pulang dari sini kita bisa bertemu dengan mommy dan daddy?" tanya Riel kepada bibinya.

Lili yang mendengarnya mengangguk mengiyakan "kita bisa menemuinya"

"memangnya dimana orang tua Riel?" tanya Rira bertanya. Pasalnya dia belum mengetahui orang tua Riel.

"orang tua Riel telah bahagia diatas sana, dan rencananya kami akan mengunjungi pemakamannya karna Riel yang merindukan mereka"

Mendengar ucapan itu membuat Rira tak bisa berkata-kata. Dia jadi kasihan melihat Bocah kecil seperti Riel harus ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya.

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang