Dari pagi hingga siang dan sore Brayden selalu bersama dunianya. Sebenernya sih Rira merasa canggung jika bersama Brayden, rasanya ia ingin pergi, tapiiii Brayden tidak mau di tinggal.
Rira buang air kecil di kamar mandi saja Brayden selalu mengedor-ngedor pintu kamar mandinya. Uhhh menyebalkan!
Sedari tadi yang di lakukan mereka berdua hanya menonton tv, menyemil makanan dan makan oh ya, jangan lupakan minum.
Rira bosan biasanya 'kan ia mengerjakan pekerjaan rumah sambil mengobrol bersama para maid tapi sekarang? Ia harus berduaan terus dengan pria bernama Brayden.
Berbeda dengan Rira yang merasa bosan Brayden malah kebalikannya. Pria itu tidak dan tidak akan merasa bosan jika bersama dengan Rira.
10 tahun yang lalu Brayden selalu bersama dunianya. Pria itu bahkan tidak berangkat kekantor lagi. Ya walaupun begitu tabungan uangnya sangat banyak! Makannya ia memilih tidak mau kerja lagi dan memilih menjaga cintanya sekaligus istri cantiknya.
Brayden juga menyuruh 5 pelayan untuk datang kerumahnya 2 kali dalam seminggu tentu saja untuk membersihkan rumahnya.
Semua ini juga semata-mata karna Rira selalu histeris saat melihat orang banyak ataupun orang yang tidak di kenalnya.
Jangankan kepada pelayan kepada Brayden pun Rira selalu histeris. Ya Brayden tahu, semua ini adalah ulahnya yang mempuat Rira seperti ODGJ
Brayden masih ingat jelas suara-suara Rira saat histeris seperti
"pergi! Hiks..."
"kamu orang jahat!"
"jangan ganggu!"
"maaf!"
"PERGI! PERGI!"
Rasanya sangat perih mendengar suara itu.
"permisi tuan" Brayden dan Rira langsung menengok ke asal suara.
Rira tersenyum kecil saat melihat Max.
Brayden menatap Max biasa. Ia tersenyum kecil walau tidak ada yang menyadarinya. Max masih hidup sekarang, dan ia akan menebus kesalahannya yang lalu kepada Max.
"tuan saya mau memberikan beberapa berkas yang harus di tanda tangani" ucap Max sopan.
Brayden mengangguk. Ia menatap wajah Max lebih lekat. Brayden ingat jelas beberapa tahun lalu saat bulan ini dan hari ini Max akan sakit, bukan sakit lagi sekarang tubuh pria itu panas jika di sentuh. dan 2 hari Max akan masuk kerumah sakit karna pria itu tidak mau makan dan sakitnya semakin parah.
Karna tidak mau membuat Max semakin sakit maka Brayden akan membantu pria itu "kamu sakit?" tanya Brayden tapi tetap dengan wajah yang datar dan ucapan yang dingin berbeda ketika bersama Rira.
Max mengerjap ia menggeleng pelan walau kepalanya pusing "hanya sedikit pusing tuan. Besok pasti tidak apa-apa"
Dulu Brayden langsung percaya ia tidak berfikir panjang kepada Max yang sedang sakit. Bahkan ia dulu memberikan tugas yang besar kepada Max saat tubuh Max sedang tidak baik. "jangan bohong sama saya"
"ehm" Max hanya menggaruk lehernya walau tak gatal.
"lebih baik sekarang kamu nginep disini"
"gak usah tuan"
"kamu lagi sakit. Di apertemen kamu gak ada siapa-siapa. Gak bakal ada yang ngurus kamu kalau kamu di apartemen"
Max menatap tuannya bingung. Ada apa ini? Kenapa pria yang selalu kejam sekarang jadi memiliki hati? Max menatap Rira seakan bertanya apa yng terjadi dengan tuannya.
Brayden yang paham Max sedang menatap dunianya langsung menatap Max tajam "jangan natap istri saya gitu!" geramnya marah.
"maaf tuan" sesal Max. Ada apa dengan tuannya sih? Kemarin tuannya bahkan tidak menyukai Rira tapi sekarang kenapa tuannya tiba-tiba begini?
Max juga merasa bingung saat tadi pagi ia mendengar tuannya mengatakan "saya mau berduaan sama istri cantik saya! Kamu jangan ganggu!" ia fikir tuannya sedang bercanda tapi ternyata tidak sama sekali!
Mungkin sekarang tuannya sedang jatuh cinta dengan wanita 20 tahun bernama Rira. Memangsih Rira cantik dan baik. jadi wajar jika bos sekaligus orang yang ia anggap kakak menyukai Rira.
"udah sana kamu ke kamar tamu ganti baju, makan, minum obat terus bobo!" perintah Brayden yang seperti para ibu-ibu kepada anaknya. Cerewet sekali!
⭐👇
KAMU SEDANG MEMBACA
My World
Fantasy[Bagaimana jika seorang pria kembali kemasa lalu? ] Nyatanya semua penyesalan selalu berada di akhir bukan? Dia Brayden seorang pria tampan, kaya raya yang menyesali semuanya, Semua hal yang tidak bisa di ubahnya lagi. Sebuah hal yang membuat dunia...